Kata startup yang merujuk pada perusahaan rintisan sudah tidak asing lagi di telinga kita beberapa tahun belakangan. Perusahaan rintisan menjamur dengan menawarkan berbagai produk dan jasa yang inovatif. Sebut saja RedDoorz, Gojek, Grab, Bukalapak, Tokopedia, dan masih banyak lagi, yang kerap kita temui bahkan gunakan untuk menunjang aktivitas sehari-hari.
Namun, dari sekian banyak startup, hanya beberapa yang bertahan dan lebih sedikit lagi yang bisa menjadi besar apalagi sampai menjadi top of mind masyarakat. Pada dasarnya perusahaan rintisan berjuang untuk menghasilkan profit dan mendapatkan suntikan dana dari perusahaan kapital agar mampu tumbuh. Di samping fokus pada penjualan, sebenarnya penting bagi startup untuk berinvestasi pada Public Relations (PR) agar bisa bertahan.
“Beberapa perusahaan rintisan banyak mengesampingkan peranan PR karena lebih mementingkan keuntungan perusahaan. Pemikiran seperti ini yang semestinya diluruskan, bahwa peranan PR memang tidak secara langsung dapat mendatangkan konsumen atau pengguna dan konversi untuk perusahaan,” jelas Vinda Karuna Mudita, mantan Public Relations Manager Airy Indonesia
Lalu, mengapa PR penting startup? Berikut alasannya!
1. Perusahaan masih baru
Sebagai perusahaan rintisan, tentu belum banyak yang tahu siapa perusahaan tersebut. Mungkin tahu, tapi tidak mengenal nilai, visi, dan misi perusahaan tersebut. Maka, berlakulah istilah ‘tak kenal maka tak sayang’. Jika perusahaan dikenal, maka akan lebih mudah mendatangkan transaksi dan suntikan dana investor. Di sinilah peran PR dibutuhkan untuk membantu memperkenalkan perusahaan dan menciptakan awareness yang pada akhirnya berpengaruh pada performa perusahaan dalam penjualan.
2. Reputasi dan citra baik belum terbentuk
Performa perusahaan akan terus meningkat apabila didukung dengan reputasi dan citra yang baik. Reputasi dan citra positif inilah yang akan diingat dan diasosiasikan masyarakat pada produk dan jasa yang menjadi kebutuhan mereka. Misalnya, ketika kita butuh transportasi, maka di benak kita akan muncul brand Gojek karena jumlah armadanya yang banyak sehingga memudahkan untuk mendapatkan layanan transportasinya. Untuk membangun citra perusahaan, startup perlu dukungan PR untuk membentuk dan mengomunikasikan cerita baik perusahaan kepada berbagai target audience.
3. Belum ada kehadirannya di media
Kebanyakan konsumen melakukan riset kecil sebelum membeli produk atau menggunakan jasa tertentu. Mereka pun cenderung lebih percaya pada ulasan, cerita, dan penyampaian berita oleh media seperti koran, majalah, televisi, dan media online. Tentunya cerita yang dituliskan pihak ketiga memberikan nilai dan kredibilitas yang tinggi dibandingkan perusahaan yang mengumbar citra positif dan performanya sendiri. Terbayang kan pentingnya kehadiran perusahaan di berbagai media?
Hasil pekerjaan PR memang tidak bisa langsung mendatangkan keuntungan atau konversi secara langsung dalam waktu dekat. Namun, PR merupakan salah satu unsur pendukung kegiatan pemasaran yang dilakukan secara bertahap.
“Dampak peran PR itu akan dirasakan dalam jangka panjang, dengan membangun brand image yang baik terus menerus. Hal inilah yang bisa membangun rasa percaya dari semua stakeholder termasuk konsumen, investor, dan pemerintah yang mendatangkan keuntungan terhadap perusahaan,” kata Vinda.
--
Source: Photo by Markus Winkler on Unsplash
Such a good article! Very insightful!
Thank you for writing this! :) very good article