Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan sesamanya. Interaksi antar sesama manusia ini disebut dengan proses ‘komunikasi’. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Sepanjang seseorang hidup, maka ia perlu berkomunikasi. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
Dalam perkembangannya, ilmu komunikasi mengalami banyak perubahan yang digagas oleh beberapa tokoh. Perubahan yang dibawa oleh tokoh-tokoh tersebut berdampak signifikan bagi kemajuan ilmu komunikasi di era modern ini. Penasaran siapa saja tokoh berpengaruh dalam bidang komunikasi? Simak daftar lima tokoh komunikasi paling berpengaruh di dunia berikut.
- Claude Shannon
Sumber: Newyorker.com
Claude Shannon adalah seorang insinyur kelistrikan berkebangsaan Amerika. Walaupun ia seorang insinyur kelistrikan, tetapi pemikirannya memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap perkembangan ilmu komunikasi modern. Karyanya yang paling terkenal adalah Mathematical Theory of Communication pada tahun 1949 dimana untuk pertama kalinya ia memakai istilah ‘bit’ singkatan dari binary digit. Maka tak heran bila Claude kemudian disebut sebagai Bapak Teori Informasi. Sampai saat ini bit masih menjadi satuan dasar untuk penyimpanan dan komunikasi informasi dalam teori komputasi dan informasi digital.
- Harold D. Lasswell
Sumber: Wikipedia
Harold D. Lasswell lahir pada 13 Februari 1902. Ia adalah seorang ilmuwan politik dan pencetus teori komunikasi terkemuka di Amerika Serikat. Menurut publikasi yang diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional pada tahun 1987, Lasswell termasuk dalam daftar inovator kreatif dalam ilmu sosial abad ke-20. Salah satu teorinya yang paling terkenal adalah cara terbaik untuk menerangkan proses komunikasi, yaitu dengan menjawab pertanyaan: Who, Says What, In Which Channel, To Whom, With What Effect. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik tersebut merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Selain itu, definisinya mengenai propaganda juga dilihat sebagai sebuah perkembangan penting dalam memahami tujuan propaganda. Ia membuat terobosan pada subyek untuk memperluas pandangan tentang cara dan tujuan yang dapat dicapai melalui propaganda. Bukunya Aim to Indoctrinate dijadikan ‘kiblat’ propaganda.
- Robert K. Merton
Sumber: Wikipedia
Pria dengan nama asli Robert Meyer Schkolnick ini merupakan salah satu tokoh yang menjelaskan keterkaitan antara sosiologi dan komunikasi. Dalam bukunya Mass Persuasion tahun 1946, ia menjelaskan pemetaan terhadap media massa, selebritas, dan public image atau pencitraan publik. Dijelaskan bahwa masyarakat dapat dengan mudah terpengaruh oleh tokoh yang terkenal di media massa dan hal ini sering digunakan oleh praktisi politik untuk mendapatkan massa dengan membangun public image lewat media massa. Pemikiran Merton ini masih relevan hingga sekarang. Selain itu ia juga mengeksplorasi cara-cara baru komunikasi populer kala itu,mulai dari radio, televisi, koran, propaganda, iklan, dan jajak pendapat.
- Carl I. Hovland
Sumber: Wikipedia
Pria yang lahir pada 12 Juni 1912 ini adalah seorang psikolog berkebangsaan Amerika yang mempelopori studi komunikasi sosial dan modifikasi sikap dan keyakinan. Hovland mengembangkan teori penilaian sosial tentang perubahan sikap. Ia berpendapat bahwa kemampuan seseorang untuk menolak bujukan oleh kelompok tertentu tergantung pada tingkat keterikatan seseorang terhadap kelompok tersebut. Dasar pemikirannya inilah yang kemudian berkembang menjadi persuasive theory atau yang sering disebut sebagai ‘Hovland model’. Model dasar dari pendekatan ini dapat digambarkan sebagai ‘siapa mengatakan apa kepada siapa’ yang merefleksikan sumber komunikasi, sifat komunikasi, dan sifat audiens.