• Home
  • Current: Stories

5 Alasan Kenapa Kamu Butuh Personal Branding Sendiri

20 Oct 2020 | STORIES | 0 Comment
Title News

Sadar nggak, sih, kalau kita sebenarnya memiliki personal branding sendiri-sendiri? Entah secara offline atau online, setiap orang pasti memiliki citra diri masing-masing. Namun, bagi beberapa orang, citra diri itu tidak hanya ada secara alami, melainkan juga dibangun sendiri agar fungsinya lebih efektif. Citra diri yang tepat dapat membantu dirimu dalam beberapa aspek, seperti pekerjaan, hobi, ataupun hanya ingin mengenal dirimu lebih.

Sebelum itu, kenali dulu, yuk, apa yang dimaksud dengan personal branding. Personal branding adalah citra diri yang kamu bangun dengan memanfaatkan apa yang kamu sukai, percayai, dan keunikanmu. Dengan kata lain, personal branding adalah apa yang membuat dirimu menjadi seorang individu dan berbeda dari orang lain. Pada dasarnya, entah kamu ingin atau tidak, kamu akan memiliki sebuah personal branding. Apapun yang dibagikan secara daring, setiap email yang dikirim, hingga kata per kata yang dituliskan pada blogmu, hal-hal tersebut adalah bagian dari sebuah citra diri. Semuanya membentuk cara berpikir orang lain terhadapmu karena sebuah image yang kamu tampilan. Pertanyaannya adalah apakah kamu ingin mengembangkan image tersebut. Jika tidak, nih ada 5 alasan mengapa kamu itu butuh personal branding!

Lebih menonjol dari yang lain

Memiliki personal branding sendiri memungkinkan dirimu untuk terlihat lebih unik dari orang lain. Nilai-nilai yang kamu miliki, skill yang dikuasai, perspektif, hingga insights darimu, akan membedakan dirimu dari kompetitor dengan konsep personal branding yang kurang lebih mirip. Dengan membangun personal branding, kamu dapat menyoroti apa yang menjadi keunikanmu. It allows you to highlight the best parts of you.

Memperlihatkan keahlianmu

Sebelum menentukan strategi untuk personal branding-mu, tentukan dulu tujuanmu membangun personal branding. Beberapa orang hanya bertujuan untuk kepentingan akun pribadi, namun beberapa orang lain butuh personal branding untuk kepentingan kerjaan, seperti desain grafis, penulis, penyanyi, ataupun influencer. Dengan begitu, kamu bisa dengan mudah memproduksi konten yang relevan dengan keahlianmu itu. Semakin kamu memperlihatkan keahlianmu, semakin banyak pula orang yang percaya dan datang kepadamu.

Menarik audience yang tepat

Personal branding yang baik akan dengan sendirinya menarik audiens yang tepat. Jika kamu membangun personal branding sesuai dengan hobimu yang suka musik, orang-orang dengan passion dan hobi yang sama akan dengan otomatis mengikutimu, entah itu dengan sengaja atau tidak menemukan akunmu di media sosial. Mengapa harus audiens yang tepat? Jawabannya adalah you can’t please everybody. Jadi, alih-alih menargetkan masa yang terlalu luas, lebih baik menarik audiens yang benar-benar relate dengan apa yang kamu lakukan.

Meningkatkan visibilitas akun media sosialmu

Semakin kamu membangun personal branding, semakin meningkat pula visibilitas kamu. Let’s say, kamu menarik beberapa orang menjadi untuk menjadi pengikut di media sosialmu, lalu pengikutmu membagikan konten yang kamu buat di akun media sosialnya, lebih banyak konten yang dibagikan, lebih banyak orang pula yang akan menemukanmu. It’s a powerful cycle

Membangun koneksi dengan lebih banyak orang

Terakhir, kamu dapat menemukan koneksi-koneksi baru dengan orang yang memiliki nilai, passion, dan hobi yang sama, atau bahkan orang dengan perspektif baru yang dapat membantumu meningkatkan personal branding-mu lebih lagi. Semakin kamu membangun personal branding yang baik, semakin banyak juga individu yang ingin berkoneksi denganmu, entah secara langsung ataupun daring. Semakin banyak koneksimu dengan individu lain, semakin tinggi pula kesempatan bisnis untuk datang. 


Lima alasan di atas hanya beberapa alasan untuk seseorang memulai bangun sebuah citra diri. Pada intinya, personal branding bukan hanya tentang logo, palet warna, ataupun sebuah situs dengan namamu sebagai domain. Personal branding berpusat di dirimu sebagai seorang individu. Apa yang ingin kamu sajikan di atas meja, nilai-nilai yang ditawarkan, serta apa yang bisa kamu lakukan kepada komunitas yang telah dibentuk. Dengan demikian, membangun personal branding bukan dimulai dari membentuk dirimu, melainkan mencari ke dalam diri, who am I? Sajikan sesuatu yang membuatmu unik dan mengutip dari Oscar Wilde, “Be yourself, everyone else is already taken.” Jadi, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah bertanya pada diri, “What do I want to be known for?”.

A person who works with words.
Comments
Leave your comment