• Home
  • Current: Stories

“Public Relations: Itu Apa, ya?”

27 Nov 2020 | STORIES | 0 Comment
Title News

Suatu sore, saya bertemu dengan tiga teman SMA di sebuah kedai kopi di bilangan Jakarta Selatan. Kami berempat duduk saling berhadapan di pojok ruangan dengan jendela besar di sampingnya. Jam digital dengan angka berwarna merah di atas meja kasir masih menunjukkan pukul 16.21, namun diskusi yang berlangsung begitu panas. Layaknya anak-anak muda dengan pengalaman kerja seumur jagung, kami saling berbagi cerita seputar kesibukan dan rencana-rencana masa depan. 

Sorry deh, dari tadi kita ngobrol panjang, tapi gue masih belum paham. Jadi, kerjaan lu apa ya, Rene?”

“Konsultan komunikasi di public relations agency gitu, Deb.” 

“Oh, jadi seperti yang lu ceritain sebelumnya, ya? Mirip event organizer juga ga, sih? Atau biro iklan, ya?” 

Pertanyaan-pertanyaan di atas barangkali sudah ratusan kali saya dengar selama beberapa tahun belakangan. Skenario selanjutnya sudah bisa ditebak. Saya akan mulai memberikan penjelasan apa itu public relations seraya membeberkan studi kasus sebagai contoh pendukung. Padahal, ini hanyalah sebuah pertanyaan yang sederhana, namun terasa sulit untuk dijelaskan. 

Untuk itu, saya hendak menuliskan saja penjelasannya di sini. Besok-besok bertemu teman lama dan dihadapkan pada pertanyaan yang sama, saya hanya perlu membagikan link artikel ini, bukan? 

Baiklah, kita masuk pada penjelasan pertama. Mengintip penjelasan dari Public Relations Society of America (PRSA), public relations (PR) merupakan proses komunikasi strategis yang membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi dan publiknya. 

Praktisi PR kerap menjalin relasi dengan media, komunitas, konsumen, industri, pemerintah, dan sebagainya. Kegiatan mencetak, menyiarkan materi siaran pers, mengatur keterlibatan dalam kesempatan bicara, maupun mempersiapkan pidato resmi sudah menjadi makanan sehari-hari para ahli humas (hubungan masyarakat).

Lebih lanjut, seorang praktisi PR juga berperan sebagai jembatan komunikasi berbagai pihak dan membentuk serta mempertahankan identitas dan citra organisasi tetap baik di mata publik. Beberapa fungsi public relations  termasuk Corporate Communications, Crisis Communications, Investor Relations Communications, Marketing Communications, Media Relations, Content Creation, Events, Social Media, Reputation Management, Speechwriting, dan Brand Journalism

Lalu, apakah public relations sama dengan advertising? Jawabannya: cobalah tengok gambar ini dulu. 

Sumber: Instagram/praxisionaire

Sebagai ilustrasi, saya akan bercerita soal Bu Siti, penjual gado-gado langganan saat kuliah. Bu Siti merupakan seorang pekerja keras yang selalu memperhatikan kebersihan makanan dan gerobaknya. Entah sehari berapa kali ia akan mengelap gerobak dan mencuci sayuran, saking banyaknya. 

Katanya, sayuran dan tempat berjualan itu harus selalu bersih. Orang melihat dan menilai makanan dari penampilannya. Orang bisa melihat mana yang bersih mana kotor. “Kalau bersih, orang pasti datang. Kalau pelanggan senang dan puas, maka ia akan bercerita pengalamannya kepada orang-orang lain.”

Nah, apa yang dilakukan Bu Siti untuk membangun citra bersih pada makanannya, sedikit memberikan gambaran apa yang dilakukan seorang praktisi PR untuk membangun citra baik suatu organisasi. Kira-kira sudah ada bayangan public relations itu apa?

Apabila masih ada pertanyaan seputar PR, silakan tulis di kolom komentar bawah ya. Kita diskusi!  

.

.

P.s. saya mungkin akan membawa praktisi PR atau orang-orang hebat lainnya untuk membahas industri ini lebih jauh. Stay tuned!

 

Sumber foto: mali maeder dari Pexels

Written by: Irene Subrata
Anak kemarin sore yang sedang belajar menulis.
Comments
Leave your comment