(Ki-ka) Garmin fēnix®️ 6 Pro Solar - Slate Grey Band & Instinct®️ Solar - Sunburst
Baterai yang boros merupakan salah satu alasan banyak orang belum mau beralih pada smartwatch. Dalam sekali pengisian baterai penuh, pada umumnya jam dengan mode smartwatch mampu bertahan hingga maksimal 24 jam sehingga pengguna harus bolak-balik melepas jam dan mengisi baterainya. Jika ingin menggunakan smartwatch lebih lama, pengguna harus menyesuaikan mode pada jam serta menonaktifkan beberapa fitur pintar agar daya smartwatch lebih tahan lama.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Garmin kembali memperbarui rangkaian seri smartwatch multisport premium-nya dengan menyematkan fitur teknologi solar yang memungkinkan pengguna untuk memperpanjang daya tahan baterai dengan memanfaatkan paparan sinar matahari. Inovasi teknologi ini tentunya memudahkan pengguna agar tidak perlu repot untuk terus mengisi ulang baterai smartwatch-nya.
Pertama kali disematkan pada jam fenix 6X Pro Solar di tahun lalu, teknologi tersebut kini ditambahkan pada seri premium smartwatch-nya yaitu seri Instinct dan fenix 6. Tidak hanya Instinct Solar Edition, Garmin juga menyematkan teknologi solar ke edisi spesial Instinct termasuk Tactical dan Surf Edition. Sedangkan, teknologi solar pada seri fenix 6 terdiri dari fenix 6 dan fenix 6s. Penggunaan teknologi Solar ini menjadikan Garmin sebagai brand smartwatch multisport pertama di Indonesia yang dapat memanfaatkan tenaga surya untuk pengisian daya baterai.
Tidak hanya teknologi solar, Garmin juga memperbarui berbagai fitur yang ditujukkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memiliki atau ingin mulai menerapkan gaya hidup aktif. Beragam fitur yang telah diperbarui pada Garmin Solar Edition memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih banyak hal hanya dengan smartwatch yang berada di pergelangan tangan.
Berikut beberapa upgrade yang bisa kamu rasakan dari Garmin Solar Edition!
1. Melakukan berbagai aktivitas fisik yang digemari lebih lama
Pada dasarnya banyak orang yang senang jika tidak diganggu ketika sedang melakukan aktivitas yang disenangi. Bahkan sesederhana mengecek sisa baterai pada smartwatch dan harus melepasnya dari pergelangan tangan untuk di isi daya kembali.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan Garmin menambahkan panel solar yang dapat terlihat pada layarnya dengan 100% tingkatan fotovoltaik, yang artinya panel tersebut mampu menangkap 100% sinar matahari untuk diubah menjadi tenaga solar.
Dengan teknologi ini, jam bisa bertahan hingga dua kali lipat lebih lama jika terpapar sinar matahari. Bahkan Instinct Solar Edition mampu memiliki daya tahan baterai tak terhingga dengan mode Battery Saver dan terpapar matahari, menguntungkan untuk pengguna yang tinggal di kawasan tropis seperti Indonesia, bukan?
2. Memantau energi dan kondisi tubuh setiap saat
Penting bagi pengguna untuk mengetahui dan memahami kapasitas energi tubuh. Terkadang masyarakat tidak menyadari penurunan performa atau energi yang terpakai sehingga membuat banyak orang beraktivitas lebih dari kapasitasnya, tidak menyadari bahwa dirinya butuh beristirahat sejenak hingga mereka jatuh sakit. Namun, hal tersebut dapat dicegah oleh pengguna Garmin karena penggunaan energi di dalam tubuh pengguna bisa dipantau melalui fitur Body Battery.
Sesuai namanya, Body Battery menunjukan seberapa banyak ‘baterai’ atau energi yang dimiliki pengguna dengan skala 1-100 layaknya baterai smartphone. Mengombinasikan data detak jantung, tingkat stres, dan catatan aktivitas, fitur Body Battery membantu pengguna untuk mendeteksi pemakaian dan sisa energi pengguna.
Ketika angka yang muncul tinggi, ini berarti pengguna memiliki energi cukup untuk latihan atau berolahraga. Sebaliknya, ketika angka yang muncul rendah, pengguna sangat dianjurkan untuk menghemat energi dan beristirahat.
3. Meminimalisir kemungkinan sakit secara tiba-tiba
Pernah merasa tiba-tiba sesak napas, jantung berdebar, pusing, atau sejenisnya? Hal tersebut mungkin terjadi akibat kadar oksigen dalam darah (SpO2) yang rendah atau saat darah tidak dapat menyebarkan cukup oksigen yang dibutuhkan ke seluruh tubuh. Bisa terjadi dengan tiba-tiba, bahkan saat ini penurunan SpO2 menjadi salah satu gejala penderita Covid-19 yang tidak bisa dirasakan secara langsung.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tingkat SpO2 yang biasanya selalu dilakukan saat hendak melakukan pengecekan kesehatan ke rumah sakit. Dengan fitur Pulse Ox pada smartwatch Garmin, pengguna dapat untuk memantau performa SpO2 setiap harinya melalui perangkat di pergelangan tangan, di mana sensor fitur Pulse Ox menghadirkan pembaruan di Solar Edition ini.
Namun perlu diingat, Garmin bukanlah alat medis yang diakui sebagai alat ukur kesehatan atau acuan data saat melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, tetapi sebagai perangkat yang dapat membantu pengguna mengetahui kondisi kesehatan mereka kapanpun dan dimanapun. Jika pengguna menemukan SpO2 dalam dirinya rendah, maka perlu bantuan tenaga medis yang akan memeriksa lebih lanjut dan memastikan kondisi pengguna menggunakan alat medis.
Dengan Garmin Solar Edition, pengguna bisa melakukan banyak hal dan lebih lama seperti tujuan awal inovasi ini, yaitu ‘Do what you love longer’. Garmin Solar Edition ini tersedia di Urban Republic, Garmin Brand Store dan semua gerai Garmin dengan harga retail mulai dari Rp5.999.000 untuk Instinct Solar Edition dan Rp13.499.000 untuk fēnix 6S dan 6 - Solar Edition. Selain itu, Garmin Solar Edition mempunyai berbagai pilihan warna menarik yang bisa dilihat pada situs Garmin.co.id.