• Home
  • Current: Stories

Marketers, Inilah Alasan Kamu Harus Berjualan di LinkedIn

09 Feb 2021 | STORIES | 0 Comment
Title News

Siapa yang tidak familiar dengan LinkedIn? LinkedIn merupakan sebuah platform media sosial yang spesifik ditujukan untuk keperluan profesional, seperti memposting lowongan pekerjaan dan membangun jaringan profesional. Pengguna LinkedIn pun semakin meningkat pada masa pandemi Covid-19. Menurut Hutchinson (2020), per kuartal ke-IV 2020, jumlah pengguna LinkedIn mencapai 722 juta pengguna di seluruh dunia. Angka tersebut diprediksi akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. 

Melihat adanya peningkatan jumlah pengguna LinkedIn di masa depan, hal ini juga membuat LinkedIn untuk terus berinovasi dalam meningkatkan fitur-fiturnya. Pada akhir tahun 2020, LinkedIn mulai memperkenalkan fitur LinkedIn Live, LinkedIn Stories, Polling, serta bentuk Carousell Post. Penambahan fitur ini dilakukan karena adanya tren Live Video di tahun 2020. Ditambah lagi, melalui fitur terbarunya, LinkedIn saat ini juga digunakan oleh para marketer untuk memasarkan produk atau jasa mereka. Seberapa populerkah LinkedIn bagi para marketer dan bagaimana tren LinkedIn di tahun 2021?

Berdasarkan laporan dari Social Media Examiner (2020), LinkedIn merupakan salah satu platform yang paling banyak digunakan oleh marketer, terutama business to business (B2B). Sebanyak 81% dari 5.200 responden menyatakan mereka menggunakan LinkedIn untuk keperluan marketing B2B. Hal ini membuat posisi LinkedIn sebagai platform marketing ketiga yang paling banyak digunakan oleh para pemasar dan merupakan salah satu platform terpercaya untuk B2B marketing. Selain itu, peningkatan pengguna LinkedIn diprediksi akan terus terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Menurut He (2020), jumlah pengguna LinkedIn di tahun 2021 akan diprediksi mencapai 64.7 juta pengguna di Amerika Serikat (AS), dan diprediksi akan mencapai lebih dari 68 juta pengguna di akhir tahun 2023. 

Untuk fitur LinkedIn sendiri, menurut Tekdeeps (2021), LinkedIn diprediksi akan masih berfokus pada Stories di tahun 2021. Hal ini dikarenakan LinkedIn ingin mengundang penggunanya untuk bisa langsung berinteraksi dengan pengguna lainnya, tak terkecuali B2B (Antosz 2020). Salah satu contoh fitur LinkedIn Stories yang diperkenalkan di tahun 2021 ialah fitur swipe up story, dimana pengguna dapat menggeser ke atas untuk menuju ke tautan yang dituju. 

Perusahaan juga mulai memasarkan produk mereka melalui LinkedIn Ads. Cakupan yang luas menjadi alasan para marketer untuk menggunakan LinkedIn sebagai platform marketing mereka. Menurut Hootsuite (2020), sebuah iklan di LinkedIn dapat menjangkau 13% dari seluruh populasi dunia dan pada triwulan ke-IV 2020, jumlah reach di LinkedIn Ads juga dapat mencapai 25 juta pengguna. Selain itu, LinkedIn Ads juga memiliki fitur dimana pengguna dapat menentukan kriteria yang spesifik untuk target iklan mereka. Sayangnya, LinkedIn belum dapat menargetkan audiensnya dengan tepat (Neeraj 2021). Walaupun demikian, jika LinkedIn meningkatkan fitur Adsnya, pengguna LinkedIn Ads diprediksi akan semakin banyak.

LinkedIn akan tetap lebih banyak digunakan untuk keperluan profesional, namun kita tidak dapat mengabaikan fungsi LinkedIn sebagai platform marketing. LinkedIn diprediksi akan tetap populer di kalangan B2B dalam tahun ini, namun, LinkedIn harus tetap meningkatkan fitur-fiturnya yang sesuai dengan tren agar dapat bersaing dengan media sosial lainnya yang memiliki fitur marketplace, seperti Instagram. 

Apakah kamu tertarik untuk berjualan di LinkedIn?

(Foto oleh: Canto.com)

Written by: Valerina Sieany
Comments
Leave your comment