Sebagian besar masyarakat khususnya generasi milenial dan Gen Z mungkin sudah tidak asing dengan istilah digital banking. Konsep perbankan digital di Indonesia sendiri mulai hadir sejak 2017 seperti digibank by DBS yang merupakan digital banking dari salah satu klien Praxis yakni Bank DBS Indonesia. Sebenarnya apa sih digital banking itu? Dan apa manfaat atau keuntungannya?
Mirip dengan m-banking yakni layanan yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui ponsel atau smartphone, berdasarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan digital adalah layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik Bank. Sebagai contoh Bank DBS Indonesia yang mulai mengalihkan layanan perbankannya dari konvensional menjadi digital dengan digibank by DBS sehingga nasabah tidak perlu lagi ke kantor cabang (branchless), tidak perlu mengisi dokumen administrasi yang banyak (paperless), dan tidak membutuhkan tanda tangan basah (signatureless) untuk melakukan suatu kegiatan perbankan.
Calon nasabah yang ingin membuka rekening digibank by DBS cukup mengunduh aplikasi digibank di AppStore maupun Google Play, kemudian pilih “Buka Rekening”, ikuti petunjuk, lalu buat janji temu dengan agen digibank untuk melakukan verifikasi biometric. Setelah terverifikasi, rekening digibank by DBS siap digunakan. Hal tersebut adalah salah satu contoh bagaimana digital banking dapat memudahkan kita dalam melakukan aktivitas perbankan, terutama di masa pandemi seperti saat ini
Selain itu, nasabah juga dapat menikmati berbagai macam fitur mulai dari Multi Currency Account (MCA) yang tersedia dalam 10 mata uang asing, Transfer valas dengan FX Rate Juara tanpa biaya, kirim dan terima uang di hari yang sama, tanpa perlu ke cabang ke lebih dari 20 negara dengan tujuh mata uang asing, Deposito mulai dari Rp1 juta, dan tenor dari 1 bulan, dengan bunga hingga 4,5% p.a, hingga investasi Obligasi Pasar Perdana melalui fitur e-SBN yang dapat dibeli mulai dari Rp1 juta. Selain Obligasi Pasar Perdana, nasabah juga dapat berinvestasi Obligasi Pasar Sekunder - surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia yang penjualannya dilakukan di Pasar Sekunder setelah Initial Public Offering (IPO) dilaksanakan - dengan pembelian mulai dari Rp1 juta, di mana hingga saat ini, digibank by DBS menjadi satu-satunya perbankan digital yang bisa memberikan kemudahan akses untuk berinvestasi di Obligasi Pasar Sekunder mulai dari Rp1 Juta.
Sebagai salah satu konsultan yang membantu Bank DBS Indonesia dan digibank by DBS dalam strategi komunikasinya, maka sangat penting untuk dapat lebih memahami brand klien dengan menjadi salah satu nasabahnya. Setelah menjadi nasabah digibank by DBS selama kurang lebih tiga tahun, fitur-fitur yang telah digunakan selain savings adalah deposito, e-SBN, dan MCA. Sesuai dengan messages yang selalu disampaikan kepada publik, fitur-fitur yang disediakan digibank by DBS sangat membantu nasabah dalam mengelola bahkan mengembangkan keuangan mereka dengan mudah dan aman karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja hanya melalui genggaman dengan proses yang end-to-end 100% digital.
Tidak hanya fiturnya saja yang dapat diakses secara digital, ketika nasabah mempunyai pertanyaan juga dapat disampaikan melalui digibot yang merupakan chatbox untuk nasabah menyampaikan pertanyaan terkait layanan perbankan digibank. Sebagaimana namanya, bot, tentu jawaban yang diberikan menggunakan template berdasarkan Artificial Intelligence (AI) learning dari pertanyaan yang sering diajukan nasabah, namun jika nasabah ketik “Live Agent”, maka nasabah akan diarahkan untuk chat langsung dengan salah satu agen digibank yang akan membantu nasabah dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan keluhan. Berdasarkan pengalaman, fitur “Live Agent” ini sangat membantu nasabah dalam menyelesaikan kendala perbankan yang dialami karena tidak perlu ke cabang, dapat dilakukan di mana saja, dan kapan saja sehingga nasabah dapat melakukan aktifitas lain secara bersamaan. Chat langsung dengan agen juga dirasa cukup jelas, karena jawaban yang diberikan bukan jawaban template dimana agen memberikan arahan yang detail seperti di mana letak menu yang harus dipilih, hingga warnanya. Sehingga nasabah merasa seperti berinteraksi dengan customer service secara langsung.
Meskipun fitur-fitur yang diberikan sangat mudah untuk digunakan oleh nasabah, namun terkadang aplikasi digibank by DBS mengalami kendala saat akan dibuka atau saat sedang ingin melakukan suatu transaksi seperti loading yang lama atau keluar dari aplikasi (crash). Hal ini dirasa perlu untuk menjadi perbaikan bagi digibank by DBS agar dapat memberikan pengalaman perbankan yang seamless bagi nasabah. Tentunya hal ini juga tidak terlepas dari faktor infrastruktur internet dan digital di Indonesia yang masih belum merata, terlebih digital banking di Indonesia yang juga masih dalam pengembangan.