• Home
  • Current: Stories

Efek Samping Omicron yang Jarang Kita Ketahui

26 Jan 2022 | STORIES | 0 Comment
Title News

Pandemi di Indonesia telah terjadi selama kurang lebih dua tahun. Hingga saat ini, sudah ada berbagai varian yang ditemukan di Indonesia. Terakhir adalah varian Omicron yang hingga saat ini masih mewabah di Indonesia. Kasus Omicron ditemukan pertama kali di Indonesia pada 15 Desember lalu, yang merupakan pekerja di Wisma Atlet. Bermula dari situ, kasus Omicron yang telah hampir 2 bulan terdeteksi di Indonesia terus meningkat hingga 2000 kasus per harinya, terutama di DKI Jakarta.

Varian Omicron ini dikatakan sebagai varian yang memiliki gejala ringan dibandingkan dengan varian sebelumnya. Namun, mengutip dari Times of Israel, ada sebuah kasus yang ditemukan di rumah sakit Pusat Medis Sheba di Tel Hashomer yaitu seorang pria berusia 43 tahun dirawat di rumah sakit dan menderita miokarditis (radang otot jantung) akibat Omicron. Pria ini diketahui telah menerima vaksin booster pada Agustus 2021 dan dinyatakan sehat tanpa kondisi kesehatan bawaan. 

Menurut studi kasus yang dilakukan oleh peneliti di Inggris, diestimasikan bahwa 2,1 dan 6 kasus miokarditis teridentifikasi di dalam satu juta orang, satu minggu setelah vaksin AstraZeneca/Oxford, Pfizer/BioTech dan vaksin Moderna. Namun, angka yang lebih tinggi terjadi pada orang yang terjangkit Covid-19 yang dapat mengalami penyakit jantung yang serius. Data yang dipublikasikan di Nature Medicine, dikatakan bahwa ada tambahan 10 penderita miokarditis per 1=satu juta orang dalam 28 hari setelah vaksin kedua Moderna dan 40 orang menderita miokarditis dalam 28 hari setelah positif Covid-19.  

Data tersebut diambil dari peneliti Oxford University yang melakukan penelitian kepada 41,644,358 warga Inggris dari umur 16 tahun keatas yang sudah divaksinasi Covid-19 per tanggal 1 Desember 2020 hingga 24 Agustus 2021. Dari semua partisipan, 49.5% menerima vaksin AstraZeneca, 40.8% Pfizer, 2.4% Moderna dan 7.3% terkonfirmasi positif Covid-19. Selama penelitian dilakukan pada partisipan yang telah ataupun belum divaksinasi, 1615 dan 1574 pasien yang harus rawat inap di rumah sakit atau meninggal dunia karena miokarditis dan perikarditis (pembengkakan dan iritasi pada membran jantung).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa efek samping dari Covid-19 ini tidak hanya peradangan pada paru-paru saja seperti yang kita ketahui sejauh ini. Namun, banyak juga risiko lainnya seperti miokarditis dan perikarditis yang cukup serius dan juga membahayakan. Kasus Omicron di Indonesia diprediksikan akan mencapai puncak nya pada sekitar Februari hingga Maret 2022. Sehingga, sebaik nya kita tetap taat dengan protokol kesehatan, menggunakan masker secara baik dan benar, menjaga jarak, mencuci tangan, jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas.

Referensi:

https://www.nature.com/articles/s41591-021-01630-0

https://www.cidrap.umn.edu/news-perspective/2021/12/news-scan-dec-14-2021

 

Written by: Patricia Shareleen
Comments
Leave your comment