• Home
  • Current: Stories

Valentine, Sang Pendeta dan Hari Kasih Sayang

03 Mar 2022 | STORIES | 0 Comment
Title News

Cokelat, bunga, dan hal romantis lainnya. Itulah kurang lebih apa yang dapat mendeskripsikan hari Valentine atau hari kasih sayang yang jatuh pada 14 Februari setiap tahunnya. Hampir seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia saat ini juga ikut merayakan hari Valentine, dengan beragam keunikannya sendiri. Namun, tahukah kamu kalau nama Valentine sendiri dan kisah yang terjadi menggambarkan tragedi yang sangat jauh dari cokelat dan bunga? 

 

Kita mungkin pernah mendengar bahwa Valentine adalah nama dari banyak santo (orang suci) yang juga martir atau orang-orang yang berkorban, sering kali sampai mati, demi kepercayaannya setidaknya dalam agama kristiani. Santo Valentine yang kisahnya paling populer dan mendekati konsep Hari Valentine modern adalah pendeta Valentine dari Roma yang hidup pada zaman kekaisaran Romawi.

 

Dikisahkan pada zaman tersebut, Claudius II yang merupakan kaisar Romawi saat itu melarang pernikahan untuk para prajuritnya karena menilai, para laki-laki yang menikah tidak akan menjadi prajurit yang hebat, seperti prajurit yang belum menikah. Pendeta Valentine tentu saja menolak perintah tersebut karena menganggap hal ini bukanlah hal yang adil bagi semua. 

 

Pada akhirnya, Valentine melanggar aturan yang di buat oleh kaisar Claudius II dengan mengatur pernikahan secara sembunyi terutama bagi para prajurit yang ingin menikah dengan penganut kristiani, umat yang pada zaman tersebut di tekan oleh kekaisaran Romawi. Sebuah legenda mengatakan bahwa sang pendeta memberikan secarik kertas berbentuk hati, serupa dengan simbol cinta di zaman modern, untuk kedua mempelai yang ingin menikah sebagai pengingat bagi para prajurit akan sumpah mereka (wedding vows) dan kasih sayang Ilahi.

 

Sayangnya, Valentine tertangkap tangan setelah perbuatannya didengar oleh sang kaisar, dan dirinya dijebloskan ke penjara. Claudius II kagum dengan sang pendeta dan menganggap Valentine menarik dan mencoba untuk mengajak si pendeta untuk menganut paganisme. Tentunya sang pendeta yang bahkan berani menentang aturan sang kaisar sebelumnya menolak tawaran tersebut dan malah mengajak sang kaisar untuk memeluk kepercayaan kristiani. Sang kaisar pun kecewa dan memerintahkan agar pendeta Valentine untuk dihukum mati. 

 

Di saat Valentine sedang menunggu waktunya untuk dihukum mati, dirinya bertemu dengan penjaga bernama Asterius dan putrinya yang buta, Julia. Menurut legenda, Valentine menyembuhkan kebutaan Julia dan jatuh hati dengan anak dari penjaga itu, Valentine juga dikisahkan sering menulis surat cinta untuk Julia dan menutup surat tersebut dengan kalimat ‘From Your Valentine’ atau ‘dari Valentine mu’. 

 

Legenda dan kisah pendeta Valentine memang tragis dimana sang pendeta harus dihukum mati karena membantu mempersatukan para prajurti dalam sebuah janji sakral, dirinya juga mencintai seseorang di saat menunggu hukuman matinya. Hari Valentine mungkin tidak lagi mengingat kisah tragis ini, namun kepercayaan dan rasa cinta Valentine yang begitu besar bagi para jemaatnya, patut diingat sebagai bentuk kasih sayang yang kita rayakan bersama pasangan dan orang terkasih di setiap bulan Februari.

 

Sumber: 

 

Written by: Ahmad Rafli
Comments
Leave your comment