• Home
  • Current: Stories

Self-healing, sebuah tren atau sebatas pencitraan!

08 Mar 2022 | STORIES | 0 Comment
Title News

Kamu pernah merasa sangat penat dengan beban pekerjaan yang dihadapi sehari - hari dan alhasil tugas yang seharusnya bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat akhirnya tak kunjung usai? Bisa jadi kamu ini lagi mengalami yang namanya burnout atau kelelahan akibat stres di tempat kerja. Salah satu dampaknya yang perlu dikhawatirkan yaitu kehilangan minat untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dari isu tersebut, saat ini muncul istilah baru yang cukup akrab dikenal masyarakat, terutama bagi para remaja atau para pekerja milenial yang dikenal dengan self-healing. 

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan self-healing? Self-healing diartikan sebagai sebuah proses pemulihan yang dilakukan untuk menyembuhkan diri dari luka batin termasuk gangguan psikologis, trauma, pengalaman buruk atau kejadian lainnya yang memberikan dampak buruk pada kondisi emosional diri kita. Di masa pandemi saat ini, self-healing menjadi salah satu kata yang sering diucapkan oleh orang - orang sekitar kita untuk mendapatkan ketenangan batin terutama saat beberapa kampanye mengenai kesehatan mental belakangan mulai marak diperbincangkan terutama di sosial media. 

Sumber: Pexel

Lebih lanjut, tujuan dari self-healing sendiri yaitu memberikan waktu luang supaya kita bisa memahami diri dalam menerima ketidaksempurnaan dan juga belajar untuk berpikir secara pikiran positif dalam menghadapi masalah atau dilema yang sedang bahkan telah terjadi. Self-healing ini juga memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan, tidak hanya mental, fisik pun bisa terkena dampaknya. Hal tersebut dikarenakan kondisi emosional kita yang tidak stabil bahkan cenderung stres dapat menimbulkan penyakit fisik bagi diri kita. 

Nah, setelah membahas makna & tujuan dari self-healing di atas, bagaimana sih cara menjalankan self-healing tersebut? Berikut beberapa tipsnya; harus belajar menerima kekurangan dan memaafkan diri sendiri, buat to-do list berdasarkan skala prioritas, melakukan olahraga secara rutin minimal dengan melakukan peregangan - peregangan kecil, serta istirahat tidur yang cukup. Selain beberapa langkah tersebut, saat ini kehidupan masyarakat milenial cukup akrab dengan sosial media, mungkin ada baiknya kalau kamu sudah mengalami burnout, bisa dicoba untuk mengurangi / membatasi penggunaan sosial medianya. Psst, biar ga terlalu pusing sama masalah orang lain, karena masalah diri sendiri saja sudah banyak kan :)

Sebagai tambahan, dikarenakan pembatasan mobilitas semasa pandemi, proses self-healing saat ini juga digunakan oleh sebagian masyarakat untuk mengatasi rasa bosannya ketika menjalankan kegiatan rutinnya, salah satunya dengan berolahraga ataupun mencari kesibukan baru yang lebih bermanfaat. Dalam proses peningkatan produktivitas tersebut, akhirnya saat ini banyak masyarakat yang mulai peduli dengan isu kesehatan mental. 

Sumber: Pexel

Sebenarnya, tren ini memiliki dampak positif bagi mereka yang ingin mengurangi tekanan atau masalah yang sedang atau bahkan sudah terjadi, terutama bagi mentalnya. Akan tetapi, saat ini pun banyak pihak yang menggunakan istilah tersebut sebagai suatu proses untuk pemberian reward terhadap diri sendiri setelah sukses menjalankan suatu kegiatan yang diklaim hasil dari jerih payahnya selama ini, atau yang biasa dikenal dengan istilah self-reward. Akhirnya, banyak yang menyebut bahwa proses memberi penghargaan terhadap diri sendiri itu disebut sebagai self-healing, yang dalam arti sebenarnya hal tersebut memiliki makna yang berbeda dan cenderung ke arah negatif karena bisa menyebabkan pemborosan. Justru hal ini bisa menambah masalah, terlebih di sisi keuangan bukan?

Jadi, alangkah baiknya kita mulai memahami masalah apa yang saat ini sedang dialami atau bahkan selalu menjadi pikiran di benak kita. Baru setelahnya, kita mulai belajar untuk memilah - milah isu mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Karena kalau kita tidak tahu sebesar apa masalah yang dihadapi, kita tidak bisa menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi/menyelesaikan masalah tersebut.

Written by: Amalinur
Comments
Leave your comment