• Home
  • Current: Stories

Cari tahu yuk, apa itu Bloom Taxonomy

09 Mar 2022 | STORIES | 0 Comment
Title News

Secara singkat, bloom taxonomy adalah sistem klasifikasi yang digunakan oleh para pengajar untuk mengidentifikasi hasil belajar dan keterampilan yang dimiliki oleh murid-muridnya. Bloom taxonomy pertama kali dikenalkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom, beliau adalah seorang psikolog dari Chicago University. Bloom taxonomy mempunyai 6 level tingkatan yang sudah diperbaharui. Tingkatan-tingkatan tersebut biasanya digunakan untuk melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran seseorang. Enam tingkatan tersebut sebagai berikut:

(Sumber: https://www.edweek.org/education/opinion-heres-whats-wrong-with-blooms-taxonomy-a-deeper-learning-perspective/2018/03

  1. Remembering

Merupakan tingkatan paling rendah, dimana tujuan dari pembelajaran diharapkan seseorang dapat mengingat pembelajaran yang diberikan oleh pengajar. 

  1. Understanding

Tujuan dari tingkatan ini adalah agar seseorang dapat mempunyai pemahaman atau dapat memahami, membuat kesimpulan dari sebuah konsep yang sudah diberikan oleh pengajar.

  1. Applying

Pada tingkatan applying, seseorang dapat mengaplikasikan atau menggunakan pembelajaran yang sudah didapat untuk memecahkan suatu masalah.

  1. Analyzing

Tingkatan ini membuat seseorang mulai dapat melakukan analisa, membuat klasifikasi atas materi-materi yang diberikan oleh pengajar.

  1. Evaluating

Pada tingkatan ini, seseorang sudah mampu untuk membuat perbandingan dan penilaian atas materi yang diberikan.

  1. Creating

Di tahapan terakhir yang merupakan level tertinggi, seseorang diharapkan dapat mengembangkan atau merancang sesuatu yang baru. 

Bloom taxonomy tidak hanya dapat digunakan oleh pengajar, namun juga dapat digunakan oleh trainer saat mereka melakukan sebuah training. Sebagai contoh, untuk training pegawai sepantasnya terlebih dahulu memperhatikan learning objective dari setiap tahapan bloom taxonomy. 

 

Written by: Ashil Nabila
Comments
Leave your comment