• Home
  • Current: Stories

Namaaz Dining, De Javu Akan Restoran Terbaik Dunia di Indonesia

11 May 2022 | STORIES | 0 Comment
Title News

Dari www.tripadvisor.co.id

 

Perkembangan dunia kuliner di Indonesia telah sangat pesat dalam beberapa dekade ini. Adaptasi dan proses fusion atau menyatukan dua nuansa masakan yang berbeda menjadi satu masakan tidak jarang terjadi karena momentum globalisasi yang memberikan akses untuk mengetahui dan merasakan variasi cita rasa masakan di luar wilayah kita. Berbagai restoran  berjuang menemukan karakter yang dimilikinya. Terdapat restoran yang dengan bangga membawakan masakan tradisional Indonesia dengan menitikberatkan pada proses pembuatan yang sesuai dengan warisan leluhur. Terdapat juga tempat yang membawa nuansa masakan barat dan mengawinkannya dengan cita rasa khas Indonesia. Ada pula restoran yang mempertahankan rasa khas Indonesia, namun berjuang untuk memberikan pengalaman yang berbeda di dalam proses menikmati hidangan yang disajikan. 

Salah satu lingkungan yang menekankan akan variasi  adalah lingkungan fine dining. Sebuah model restoran yang mengedepankan teknik memasak tingkat tinggi dan bahan-bahan kelas atas. Oleh karenanya, sering terjadi makanan yang dihidangkan memiliki harga yang mudah menguras dompet kita. Semua diawali dari dapur mereka, ibukota restoran tersebut. Salah satu dapur yang tidak jarang berkreasi, atau bahkan selalu berkreasi adalah dapur miliki restoran Namaaz Dining. Restoran ini terletak di Jl. Gunawarman no. 42, Jakarta Selatan, tepat berada di wilayah elit yang cocok dengan nuansa makanan yang mereka sajikan. Walaupun demikian, yang perlu ditekankan adalah kreativitas tanpa batas yang turut mereka hadirkan kepada para tamu. Beberapa contohnya adalah sebuah hidangan opor yang umumnya berbentuk kuah, namun restoran ini menyajikannya dalam bentuk roti tawar dan beberapa selai yang merepresentasikan cita rasa masakan opor. Lalu, kue clorot khas Bali yang disajikan dengan kemasan lipstik. Di tengah momentum Ramadhan ini Namaaz menghadirkan paket hampers yang terdiri dari masakan lontong sayur dalam bentuk roti dan es campur dalam bentuk molekuler. Restoran ini seakan menyajikan makanannya dengan cara dan bentuk yang di luar prediksi tamu-tamunya. 

Terobosan-terobosan tersebut yang kemudian seakan memberikan rasa de javu akan salah satu restoran terbaik dunia, yaitu El Bulli. Restoran legendaris ini memegang predikat sebagai restoran terbaik di dunia pada tahun 2002, 2006 sampai dengan 2009 dalam The World’s 50 Best Restaurants

El Bulli dainggap sebagai salah satu kiblat masakan progresif dengan memainkan kreativitas tiada hingga. Albert Andrian, Creative Director dari El Bulli di masanya memiliki peran besar dalam temuan-temuan yang hadir di dunia kuliner saat ini. Beberapa hidangan mereka seperti Caramelised quail’s egg di mana hidangan ini memiliki tekstur renyah di luar dan terdapat tekstur cair di dalamnya berkat teknik khusus yang dikembangkan oleh restoran Spanyol itu. Kemudian terdapat Pea soup 60º/4º atau sebuah hidangan yang menggabungkan dua tempratur yang berbeda di dalam satu gelas. 

Kedua restoran ini menggunakan berbagai teknik kimia yang menakjubkan untuk menghadirkan sebuah hidangan yang luar biasa, walau merogoh kocek dalam-dalam  terkesan setimpal dengan pengalaman yang didapatkan.

Baik Namaaz Dining maupun El Bulli sangat menghargai proses kreativitas untuk memberikan pengalaman memakan yang berbeda terhadap tamunya. Kreativitas ini yang kemudian patut memainkan peran penting di dalam menghadirkan makanan menakjubkan. Memang, Namaaz Dining sampai tahun ini belum berhasil masuk ke dalam jajaran Asia's 50 Best Restaurants, namun kehadirannya sebagai restauran progresif di Indonesia bisa menjadi jalan untuk para penggemar dunia gastronomi dalam merasakan restoran “El Bulli-nya Indonesia”. Strata dan kontribusi El Bulli di dunia kuliner dengan Namaaz Dining sangatlah jauh di atas. Walaupun demikian, diharapkan keberanian dalam berkreavitas di Namaaz Dining dapat memberikan motivasi untuk para koki Indonesia di luar sana agar tidak takut dalam mendobrak sebuah normalitas untuk mencapai sesuatu yang lebih baik dan lebih hebat lagi.

 

Written by Ahmad Syaugie, Interns

 

Referensi

https://www.idntimes.com/food/dining-guide/putriana-cahya/16-potret-unik-namaaz-dining-gak-kepikiran-ada-menu-seaneh-ini-1/11 

https://www.theworlds50best.com/stories/News/12-iconic-dishes-el-bulli-ferran-adria.html

https://www.theworlds50best.com/awards/best-of-the-best/el-bulli.html

 

Written by: admin
Comments
Leave your comment