Navy SEALS, sebuah kesatuan pasukan militer yang kerap diangkat kisah ceritanya oleh banyak film Hollywood karena ketangkasan, kehebatan, dan kekuatan tim yang amat berkesan. Tak hanya mereka mampu bertahan di kondisi ekstrim dan penuh tekanan, tim ini mampu memanfaatkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki untuk menyelesaikan misinya. Untuk menjadi bagian dari pleton elit ini pun juga tidak bisa sembarangan. Ada standar tertentu yang harus terpenuhi untuk bisa bergabung menjadi Navy SEALS, mulai dari ketajaman berpikir, kemampuan beradaptasi, kekuatan atau ketahanan fisik tertentu, dan berbagai aspek lainnya.
Kini, banyak perusahaan yang ingin menerapkan nilai dan budaya Navy SEALS dalam lini direksi atau manajemen guna meningkatkan produktivitas serta menumbuhkembangkan usahanya. Mereka menghadirkan pensiunan kelompok elite militer seperti Jocko Willink atau Leif Babin untuk menjadi pembicara acara kantor atau membantu memberikan konsultasi kepada tim manajemen atau direksi guna melakukan gebrakan pada budaya kantor. Berbagai kiat sukses mereka selama mengabdi bertahun-tahun untuk Navy SEALS ini pun dapat bermanfaat bagi kamu yang ingin membangun tim kuat, tangkas, dan adaptif!
1.Proses pembuatan keputusan dan komunikasi yang jelas
Navy SEALS menjalani misi dengan kelompok kecil yang terstruktur sehingga setiap anggota tahu kepada siapa mereka harus berkomunikasi atau melaporkan situasi dalam menyukseskan misinya. Karena itu, memiliki struktur organisasi yang jelas tentu akan meminimalisir kebingungan dalam pembuatan keputusan sehingga segala bentuk inovasi maupun solusi yang dihadirkan dapat tereksekusi dengan baik. Upaya ini juga untuk menghindari langkah gegabah atau kesemrawutan dalam menjalankan aktivitas.
2. Bangun budaya ‘berani ambil risiko’ dan nilai ‘bertanggung jawab’
Tidak jarang sebuah tim baik di dunia militer maupun korporasi harus menjalankan misi mustahil atau mission impossible’. Tak jarang hal ini membuat nyali tim ciut untuk berinovasi dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Maka, membangun budaya ‘berani ambil risiko’ tentu akan membantu para anggota tim untuk bisa melihat solusi dalam masalah yang dihadapi.
Kemudian, nilai yang tidak kalah pentingnya untuk diterapkan adalah ‘tanggung jawab’. Nilai ini diperlukan agar setiap individu terdorong untuk melaksanakan tugasnya dengan baik sekaligus menghargai mereka yang telah bekerja keras dengan tepat.
3. Saling menolong dan percaya kepada rekan tim
Tak hanya tim, nilai ini perlu ditularkan kepada sesama anggota agar terbangun ikatan yang didasari oleh rasa saling percaya dalam menyelesaikan misi atau tugas secara optimal. Sama halnya yang terjadi dengan tim Navy SEALS, keberhasilan sebuah misi, dapat terwujud ketika sesama anggota saling percaya akan tugas dan tanggung jawab yang diberikan, tak peduli besar ataupun kecil.
4. Membangun Kehangatan untuk Membangun Ikatan
Sesekali, bangunlah kehangatan dalam tim untuk meningkatkan produktivitas, sisi fleksibel kelompok, baik kamu adalah anggota maupun ketua tim. Bersenda gurau atau mendengarkan cerita-cerita pribadi para rekan, tentunya dapat menunjang performa karena mereka dapat merasakan ikatan atau rasa saling memiliki (sense of belonging). Acap kali, di masa bertugasnya anggota tim Navy SEALS menceritakan keseharian mereka dalam keluarga, saling bernyanyi ketika situasi kian sulit, dan sesekali saling mengenalkan keluarga masing-masing ketika sedang berlibur dari masa tugasnya. Hal ini penting dalam kesuksesan misi dan tim mereka agar bisa menyelesaikan tugas dengan maksimal sekaligus menjaga keutuhan kelompok.
Dunia profesional tentu amat berbeda dengan misi yang diemban dengan dinamika serta tantangan yang unik dan khas dari dunia masing-masing. Memang, dunia profesional tidak perlu mengangkat senjata namun tentara Navy SEALS tentu juga tidak terlatih untuk memasarkan serta menjual performa timnya. Satu hal yang menjadi kesamaan adalah kemenangan dan kesuksesan misi merupakan hal terpenting untuk dicapai dan kerja sama tim. Selain itu,produktivitas merupakan hal yang dapat diadaptasi dari tim Navy SEALS pada tingkat esensi untuk diterapkan dalam tim kerja, apapun divisinya itu.
Sumber Ilustrasi : Pexels.com