• Home
  • Current: Stories

Makan Ayam Sampai ke Oscars: Gali Popularitas ‘Chicken Shop Date’ dan ‘Hot Ones’ sebagai Media Promo

30 Apr 2024 | STORIES | 0 Comment
Title News

Pada bulan November hingga Februari, jagat perfilman Hollywood diramaikan dengan berbagai penghargaan seperti Golden Globe Awards, People's Choice Awards, Emmy Awards, The British Academy Film Awards (BAFTA), hingga Academy Awards (Oscars). 

Biasanya, sebelum musim penghargaan ini dimulai, para aktor dari film-film yang ditayangkan selama satu tahun ke belakang akan sibuk mengampanyekan karyanya agar ditonton lebih banyak orang serta mendapat perhatian dari komite penghargaan guna meningkatkan peluang mereka untuk menang. 

Kampanye ini meliputi beberapa kegiatan public relations seperti menghadiri talk show, memasang iklan, mendatangi berbagai pesta untuk keperluan networking, dan lain-lain. Dalam rangkaian kampanye ini, umumnya mereka akan menceritakan proses pembuatan film, cerita pribadi mereka, hingga anekdot lucu dengan pesan yang sudah diramu sedemikian rupa agar dapat tetap menggiring pembicaraan tersebut ke film yang sedang mereka promosikan.

Sebelumnya, ajang promosi ini dilakukan di beberapa late night talk shows seperti Late Show with David Letterman, The Tonight Show with Jay Leno, Jimmy Kimmel Live!, hingga Late Night with Conan O'Brien. Saat ini, hal tersebut masih sering dilakukan walau hasil wawancara biasanya akan diunggah kembali di kanal YouTube dan akun media sosial masing-masing acara karena semakin banyak orang yang memilih untuk menonton via kanal digital.

Namun selain itu, beberapa tahun ke belakang mulai bermunculan acara-acara baru dengan konsep yang unik dan non-konvensional, seperti Hot Ones garapan First We Feast yang dibawakan oleh Sean Evans serta Chicken Shop Date dengan Amelia Dimoldenberg sebagai host.

 

 

Diluncurkan pada tahun 2015, Hot Ones memiliki konsep yang simpel: para seleb papan atas diajak makan 10 chicken wings yang semakin lama semakin pedas sambil diberikan pertanyaan yang mendalam tentang kisah hidup dan karya mereka. Pertanyaan tajam yang dilayangkan oleh Sean Evans selalu sukses membuat para tamunya kaget dan tersanjung karena dalamnya riset yang dilakukan oleh tim Hot Ones. Dalam acara ini, penonton dapat melihat celeb favorit mereka dalam situasi mendesak, di mana mereka harus menahan rasa pedas sambil menjawab berbagai pertanyaan.

Awalnya, tamu pada acara ini berasal dari kalangan rapper, komedian, dan atlet. Seiring berjalannya waktu, kini Hot Ones banyak didatangi oleh selebritas seperti Lizzo, Shakira, dan Gordon Ramsay, hingga aktor kawakan dan pemenang Oscars seperti Viola Davis, Cate Blanchett, dan Jennifer Lawrence. Hampir sembilan tahun, lebih dari 300 episode, dan milyaran views kemudian, resep ini terbukti masih manjur.

 

Familiar dengan screenshot di atas? Momen ini diambil dari episode Hot Ones bersama Jennifer Lawrence yang bertajuk “Jennifer Lawrence Sobs in Pain While Eating Spicy Wings” yang diunggah pada 22 Juni 2023. Ekspresi kesakitannya yang lucu dianggap relatable oleh warganet dan dapat mewakili perasaan mereka saat menghadapi berbagai kesulitan dalam hidup. Momen singkat ini pun viral dan menjadi meme di berbagai media sosial. Saat ini, episode tersebut sudah ditonton lebih dari 15 juta kali. 

Momen tersebut juga diunggah di media sosial Hot Ones karena tim di balik acara tersebut menyadari perlunya cross-promotion dan pentingnya memiliki shareable content. Hal ini membuat mereka rajin menyajikan best moments setiap episode dengan format video pendek di YouTube Shorts, Instagram, dan TikTok.

Kini, interview di Hot Ones dianggap menjadi salah satu kegiatan penting dalam kampanye public relations aktor atau musisi yang sedang mempromosikan karya seninya.

 

 

Masih berhubungan dengan ayam, salah satu acara dengan konsep unik lainnya adalah Chicken Shop Date. Apabila Hot Ones memiliki gaya wawancara yang in-depth dan berkaitan dengan musik, film, atau seni lain yang dilakoni tamu tersebut, Chicken Shop Date memiliki konsep yang sedikit berbeda. Berangkat dari kolom tulisan di majalah Cut pada tahun 2011, seperti namanya, dalam Chicken Shop Date, kita diajak untuk melihat Amelia Dimoldenberg pergi nge-date dengan selebritas untuk makan ayam goreng di sekitar London. 

“Canggung”, “random”, dan “witty” mungkin merupakan tiga kata yang dapat mendeskripsikan acara ini. Durasi setiap episode pun cenderung pendek, di bawah 10 menit, berfokus pada momen-momen paling lucu dan flirty, serta dikombinasikan dengan B-roll dari para karyawan di restoran tersebut. Dengan gaya interview-nya yang awkward, tamu pun dapat mengekspresikan diri mereka sebebas mungkin. Hal ini memungkinkan audiens untuk melihat sisi lain dari orang-orang terkenal ini yang mungkin tidak dapat kita saksikan sebelumnya.

Acara ini pun menghasilkan beberapa momen viral, salah satu yang paling terkenal adalah rap Louis Theroux, “my money don’t jiggle jiggle, it folds” yang sukses menjadi sebuah dance challenge yang dilakukan oleh banyak orang di TikTok, termasuk celeb terkenal lainnya seperti BLACKPINK, Shakira, Anthony Hopkins, dan lain-lain.

 

 

Saat ini, channel Chicken Shop Date telah meraup 2,3 juta subscribers. Amelia Dimoldenberg sebagai pembawa acara pun sukses menjadi household name di antara para interviewer Hollywood, bahkan baru-baru ini ia didapuk menjadi Oscars ambassador tahun ini. Pada red carpet Oscars 2024, ia mendapat kesempatan untuk berbincang dengan seleb A-list seperti Dwayne “The Rock” Johnson, Billie Eilish, Anya Taylor-Joy, dan sebagainya.

 

 

Menyadari popularitas dan kemiripan fanbase-nya, pada bulan November 2023 lalu, Sean Evans dan Amelia Dimoldenberg merancang sebuah crossover di mana mereka saling “mampir” ke program masing-masing. Baik episode Amelia di Hot Ones maupun kencan Sean di Chicken Shop Date sukses meraih jutaan views!

 

 

Lantas, apa kesamaan antara kedua acara tersebut? Dan sebagai praktisi public relations, pelajaran apa yang bisa kita petik?

 

  1. Makanan

People just feel closer to people who are eating the same food as they do,” kata Ayelet Fishbach, Professor of Behavioral Science and Marketing di University of Chicago kepada NPR. Dengan makanan yang humble dan sederhana, percakapan dan dinamika yang dihasilkan antara Sean Evans dan Amelia Dimoldenberg dengan para tamu pun lebih kasual, otentik, dan menyenangkan. 

Inilah mengapa seringkali dalam public relations, ada kegiatan dengan media yang dinamakan editorial luncheon atau journalists luncheon. Dalam kegiatan ini, representatif sebuah perusahaan atau brand makan bersama dengan jurnalis untuk membangun relasi dan komunikasi dua arah. Kegiatan ini bermanfaat agar jurnalis lebih mengenal perusahaan tersebut, dan sebaliknya, perusahaan pun dapat memahami kebutuhan jurnalis serta memperkuat thought leadership di industrinya. Luncheon dibuat dengan suasana yang lebih santai sehingga pembicaraan lebih mengalir dan mengurangi rasa grogi pembicara.

 

  1. Inovasi dan ide yang unik

Kedua acara ini memiliki format yang unik dan tidak seperti acara bincang-bincang pada umumnya. Chicken Shop Date mengambil konsep first date, sedangkan Hot Ones memberikan tantangan kepada tamu dengan spicy wings yang mereka sajikan. Inovasi ini membuat kedua acara lebih menarik, mengambil perhatian dari penonton media tradisional maupun platform online. Showrunners kedua acara ini pun memahami keunikan konsep dan pembawa acaranya sehingga memungkinkan mereka untuk “play to their strength” dan memberikan pengalaman yang unik bagi para tamu dan audiens.

Inovasi dan ide segar pun selalu dibutuhkan dalam public relations agar kita bisa menonjol dibanding kompetitor, beradaptasi, dan menarik audiens baru. Dalam praktiknya, kita tidak harus selalu menciptakan sesuatu yang “out of the box”, namun kita bisa juga mengambil konsep sederhana dan memberikan twist yang menarik, seperti yang dilakukan Hot Ones dan Chicken Shop Date.

 

  1. Cross-promotion

Baik Hot Ones maupun Chicken Shop Date memahami pentingnya diversifikasi konten. Oleh karena itu, mereka mengemas beberapa momen terbaik, terlucu, dan memiliki potensi terbesar untuk menjadi viral menjadi video pendek yang kemudian diunggah ke akun media sosialnya. Hal ini membuat penonton tertarik untuk menyaksikan full episode-nya. Selain itu, para tamu di kedua acara pun seringkali membagikan klip pendek atau highlights dari interview mereka ke media sosialnya masing-masing, sehingga episode tersebut dapat menjangkau fanbase mereka.

Kita pun bisa meniru langkah ini ketika melakukan kegiatan public relations, misalnya dengan berkolaborasi dengan influencer atau key opinion leaders (KOL), amplifikasi konten siaran pers di media sosial, atau bekerja sama dengan sidestream/homeless media. Dengan melakukan cross-promotion, kita dapat memperluas reach, membangun relasi dengan media dan KOL, serta menyajikan konten yang relevan dengan audiens masing-masing channel. 

Apakah ada hal lain yang kamu pelajari dari kedua acara di atas? Let us know in the comments! 

Written by: Jessica Felicia
Comments
Leave your comment