Dengan hadirnya layanan streaming, orang-orang tidak lagi sering pergi ke bioskop seperti dulu. Faktanya, sebanyak 99 persen rumah di Amerika Serikat saat ini berlangganan setidaknya satu streaming platform. Oleh karena itu, para filmmaker dan production house perlu pintar-pintar mencari strategi untuk menarik audiens agar mau menonton film mereka di bioskop.
"Longlegs", film terbaru dari Neon, membuktikan bahwa pemasaran yang inovatif dapat menciptakan buzz di kalangan penonton. Marketing campaign yang viral, ditambah dengan skor 91 persen pada minggu awal tayangnya di RottenTomatoes, semakin meningkatkan antusiasme penonton untuk pergi ke bioskop.
Dengan budget produksi kurang dari 10 juta USD, Longlegs berhasil meraup pendapatan hingga 23 juta USD dalam tiga hari pertama penayangannya. Bahkan, hingga pertengahan Juli, "Longlegs" memegang rekor box office opening terbesar untuk film horor original pada tahun 2024. Film yang dibintangi Nicolas Cage dan Maika Monroe ini menegaskan bahwa anggaran bukanlah penentu utama kesuksesan sebuah film.
Penasaran dengan strategi next-level marketing film yang digadang-gadang menjadi The Most Anticipated Horror Movie of 2024 ini? Yuk, kita sinmak bersama!
- Trailer cryptic tanpa konteks yang bikin penasaran
Doc. Neon
“911, what's your emergency?”
“It’s my daughter… I gotta be quiet… That's not my daughter!”
Osgood Perkin pertama kali memperkenalkan karya terbarunya melalui video berjudul “Every year there is another.” di channel YouTube resmi Neon. Video berdurasi 36 detik ini menunjukkan foto sebuah keluarga dengan background percakapan seorang lelaki dewasa dengan operator 911.
Selain itu, Neon juga mengunggah beberapa video pendek serupa yang membuat penonton bertanya-tanya tentang makna di baliknya. Absennya konteks dalam video-video ini menimbulkan rasa penasaran dan spekulasi oleh netizen.
Ketika trailer ini pertama kali dirilis, banyak orang bertanya-tanya, ”Neon mau release film apa, sih?” Neon, yang dikenal sebagai rumah bagi film-film horror terkenal seperti Parasite dan I, Tonya, membuat orang semakin penasaran dengan proyek terbarunya.
Clue-clue yang terkesan random, membuat publik semakin bingung dan terjebak dalam spekulasi tentang apa sebenarnya film ini. Semua ini mendorong orang untuk terus menebak-nebak, menunggu dengan penuh rasa ingin tahu karya terbaru Neon.
- TheBirthdayMurders.net
Doc. Neon
Sebuah situs web bernama "The Birthday Murders" diluncurkan sebagai bagian dari strategi pemasaran viral untuk film tentang pembunuh berantai tersebut. Website berdomain Thebirthdaymurders.net dipenuhi dengan rahasia, petunjuk, dan foto-foto TKP (palsu) yang mengerikan. Situs ini juga memberikan konteks dan informasi latar belakang tentang karakter-karakter dalam film, membuat pengunjung semakin penasaran dengan ceritanya.
Bahkan, di bagian bawah halaman tersebut, ada download link untuk file zip yang mengharuskan pengunjung menjadi detektif dan memecahkan berbagai petunjuk untuk membukanya. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk mengembangkan teori mereka sendiri sekaligus merasakan posisi Lee Harker sebagai agen FBI yang menangani kasus ini.
Banyak penggemar film suka menganalisis, terbukti dari banyaknya movie theories yang diunggah di YouTube maupun sosial media lainnya. Seringkali, mereka membuat teori dan spekulasi tentang berbagai plot twist dan detail tersembunyi dari suatu film.
Itulah mengapa merilis website penuh petunjuk sebelum film dapat memicu orang untuk menganalisis, mengembangkan teori sendiri, dan berdiskusi. Dengan cara ini, mereka bisa membandingkan spekulasi mereka dengan isi film saat menontonnya di bioskop, dan mengecek kebenarannya.
- Uji nyali kamu dengan ngobrol bareng Longlegs!
Doc. FilmUpdates
Pada Juni 2024, beberapa billboard misterius tanpa penjelasan lebih lanjut tersebar di berbagai area di Amerika Serikat. Papan iklan dengan latar belakang gambar menakutkan ini mencantumkan nomor telepon 458-666-4355. Ternyata, nomor tersebut bisa digunakan untuk menelepon "Longlegs" dalam kehidupan nyata.
Jika kamu berani meneleponnya, kamu akan mendengar pesan mengerikan dari karakter Nicolas Cage tersebut dengan suara yang menyeramkan. “...What’s your name?… Little angel?… Nice to meet you…”
Manusia cenderung senang berinteraksi, sehingga kita sering merasa lebih terhubung dengan orang-orang yang kita ajak bicara. Namun, bagaimana jika kita berinteraksi dengan seseorang yang kita ketahui adalah seorang pembunuh berantai? Ga Heran, jika rasa takut adalah respon pertama yang dalam situasi seperti itu.
Mungkin, inilah strategi Neon dengan film ini. Melalui interaksi langsung dengan "Longlegs", orang dapat merasakan kengerian seolah-olah Ia berada di dunia nyata.
Bikin bulu kuduk merinding, tren ini juga viral di TikTok, lho! Banyak orang membuat video tentang pengalaman mereka menelepon nomor tersebut.
- Karakter Nicholas Cage yang disembunyikan
Doc. Entertainment Weekly
Film ini berkisah tentang Agen FBI Lee Harker yang diberi tugas untuk mengungkap kasus pembunuh berantai yang telah lama tak terpecahkan. Kasus tersebut melibatkan seorang pembunuh berantai misterius bernama "Longlegs", yang diperankan oleh Nicolas Cage.
Menariknya, trailer ga menampilkan wujud karakter "Longlegs". Mereka bahkan menyembunyikannya dengan memperlihatkan hanya bagian belakang atau menyensor area wajahnya. Hal ini membuat netizen semakin penasaran dengan penampilan tokoh tersebut.
“We are hiding something under a veil,” Perkins teases. “We are hiding something under a curtain and it’s more fun to pull the sheet off when there’s a lot of people watching. It’s kind of like, Gather around so we can reveal the Elephant Man. And I think doing that in a room with people, in an immersive experience of the theater — I’m proud to have made a movie that works well that way.”
Menurutku, ini strategi cukup tepat untuk mendorong orang-orang menonton "Longlegs" di bioskop. Terutama bagi mereka yang anti terkena spoiler, taktik ini bisa membuat mereka cepat-cepat nonton.
Namun, metode ini bisa menjadi pedang bermata dua. Jika wujud "Longlegs" ternyata menyeramkan, buzz dan antusiasme penonton bisa meningkat. Tapi jika penampilannya ga sesuai ekspektasi, penonton bisa merasa kecewa. Meski begitu, aku rasa strategi ini tetap efektif untuk meningkatkan jumlah penonton dan revenue.
Hmm… Seberapa seram sih, wujud Longlegs sebenarnya?
- "Longlegs" bikin jantung Maika Monroe berdebar hingga 170 bpm
Doc. Neon
Netizen dibuat semakin penasaran dengan wujud "Longlegs" setelah menonton salah satu trailer film karya Osgood Perkins tersebut. Pada video berdurasi dua menit yang rilis pada awal Juli lalu mengungkapkan detak jantung Maika Monroe, artis pemeran Lee Harker yang melonjak dari 76 bpm (beats-per-minute) menjadi 170 bpm saat melihat Longlegs untuk pertama kalinya.
Maika Monroe mengungkapkan perasaannya saat melihat wujud pembunuh berantai itu pertama kali, “Ketika saya masuk dan melihat Nicolas Cage untuk pertama kalinya sebagai "Longlegs", itu adalah pengalaman yang sangat mendalam yang tidak akan pernah saya lupakan.”
Fenomena heart rate saat ini sedang booming dan banyak digunakan di berbagai situasi. Selain untuk olahraga dan kesehatan, heartbeat juga sering dimanfaatkan untuk entertainment. Beberapa yang akhir-akhir ini viral adalah video-video YouTube seperti "Are You a Liar", maupun saat bermain game seperti "Elden Ring" dan "Don't Scream".
Karena konsep ini semakin relevan dalam kehidupan sehari-hari, orang jadi merasa lebih terhubung. Mereka juga bisa membandingkan dengan detak jantung normal mereka. Misalnya, setelah sprint, detak jantung mencapai 110 bpm dan merasa deg-degan banget. Mereka jadi bisa membayangkan rasanya jika detak jantung 170 mencapai bpm.
Nah, reaksi ini bisa meyakinkan orang-orang bahwa wujud "Longlegs" memang benar-benar menakutkan.
Bergantung pada teka-teki dan misteri, tak bisa dipungkiri bahwa strategi marketing ini membuat banyak orang penasaran dan ga sabar untuk menonton. Tapi, hal ini juga bisa menjadi beban tersendiri bagi film tersebut. Digadang sebagai salah satu film horor terseram dekade ini, tak sedikit pula yang meragukan kemampuan "Longlegs" untuk memenuhi ekspektasi tersebut.
Namun, taktik tersebut berbanding terbalik dengan "It Comes at Night". Marketing film karya A24 ini dinilai kurang efektif karena trailer-nya menyesatkan, menggambarkan film sebagai horror yang kaya adegan action dan jump scares. Padahal, sebenarnya film ini lebih menekankan ketegangan psikologis dan drama.
Campaign yang kurang menjelaskan tentang tema film membuat penonton bingung. Hal ini memicu ekspektasi tinggi yang tidak sesuai dengan isi film, sehingga menyebabkan kekecewaan. Banyak penonton yang mengaku merasa tertipu dengan pemasaran "It Comes at Night".
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang kreatif dan efektif sangatlah penting. Tapi, yang lebih utama adalah kualitas film itu sendiri. Jangan sampai kita menggembar-gemborkan film dengan teaser spektakuler, tetapi kualitas filmnya tak sesuai harapan.
Jadi, menurutmu bagaimana? Apakah strategi pemasaran menjadi kunci keberhasilan "Longlegs"? Atau mungkin, viralnya pemasaran film Neon terbaru ini lebih menonjol dibandingkan alur ceritanya?
Share pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya!