Rick Riordan dikenal sebagai salah satu penulis sukses dengan lebih dari 190 juta eksemplar terjual per tahun 2022, yang mampu memikat hati jutaan pembaca melalui narasinya yang kaya dan beragam dan berkutat di dunia mitologi. Dari Percy Jackson & The Olympians hingga The Heroes of Olympus dan Magnus Chase & The Gods of Asgard, Riordan telah membangun dunia mitologi yang memukau dengan karakter-karakter yang hidup dan relateable.
Riordan memiliki satu keahlian utama yang menjadi sumber kesuksesannya dan bisa kita pelajari dan terapkan dalam dunia public relations dan komunikasi: kemampuan menulis dari berbagai sudut pandang. Dengan memahami dan menerapkan teknik yang digunakan Riordan dalam karya-karyanya, praktisi public relations dapat menciptakan pesan yang lebih dinamis, mendalam, dan memikat, serta membangun keterlibatan yang lebih kuat dengan audiens mereka.
Menulis dari Berbagai Sudut Pandang
Point of view (POV) adalah perspektif dari mana sebuah cerita disampaikan. Riordan terkenal karena kemampuannya mengolah berbagai POV untuk memperkaya narasi dan menciptakan dunia yang lebih dinamis.
POV dalam penulisan mencakup beberapa sudut pandang: orang pertama ('saya' atau 'aku') memberikan perspektif langsung dari karakter utama; orang kedua ('kamu') membuat pembaca merasa terlibat langsung dalam cerita; orang ketiga ('dia' atau 'mereka') menawarkan pandangan yang lebih luas dan objektif; dan orang keempat ('kami' atau 'kita') menciptakan rasa kebersamaan dari sudut pandang kelompok.
Dalam konteks public relations, mengadopsi teknik ini dapat membantu dalam menyusun pesan yang lebih inklusif dan relevan. Misalnya, dengan mempertimbangkan perspektif berbagai stakeholders, pesan yang disampaikan menjadi lebih komprehensif dan mampu membangun keterhubungan yang lebih kuat dengan audiens.
Sebagai informasi, Riordan menggunakan berbagai teknik narasi orang pertama di seri Percy Jackson & The Olympians, yang memungkinkan pembaca merasakan pengalaman secara langsung melalui sudut pandang karakter utama, Percy Jackson.
Sebaliknya, dalam seri The Heroes of Olympus, Riordan beralih ke narasi orang ketiga, yang memungkinkan pembaca mendapatkan pandangan lebih luas tentang berbagai karakter dan plot. Teknik ini memungkinkan eksplorasi yang lebih mendalam terhadap dunia yang kompleks dan kaya akan mitologi.
Rotasi Perspektif di The Heroes of Olympus
Salah satu inovasi naratif yang paling menonjol dari Riordan adalah rotasi perspektif dalam The Heroes of Olympus. Dalam seri ini, setiap bab diceritakan dari sudut pandang karakter yang berbeda, seperti Jason, Piper, dan Leo. Secara keseluruhan, Riordan membangun sembilan perspektif yang berbeda dalam rentang lima novel.
Karakter dalam The Heroes of Olympus
Teknik serupa juga digunakan dalam film Quentin Tarantino, Pulp Fiction di mana narasi perspektif yang berbeda sehingga memperkaya cerita. Teknik rotasi perspektif ini juga terlihat dalam karya As I Lay Dying oleh William Faulkner dan A Song of Ice and Fire oleh George R.R. Martin, menunjukkan bagaimana pendekatan ini dapat mendalami karakter dan kompleksitas cerita.
Teknik rotasi perspektif tidak hanya menambah kedalaman pada narasi tetapi juga menawarkan pandangan yang beragam tentang dunia mitologi dan konfliknya. Dengan memperlihatkan peristiwa dari berbagai sudut pandang karakter, Riordan memberikan pembaca pemahaman yang lebih kaya dan multidimensional tentang cerita dan karakternya.
William Faulkner, pengarang As I Lay Dying
Teknik rotasi perspektif juga memungkinkan pembaca untuk menghubungkan diri dengan berbagai pengalaman dan motivasi setiap karakter yang sedang disorot sudut pandangnya, memperkaya pengalaman membaca dan menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dengan dunia yang diciptakan Riordan.
Relevansi dengan Dunia Public Relations dan Komunikasi
Mengatasi kompleksitas pesan dalam public relations. Dalam dunia public relations, pesan sering kali kompleks dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Peran seorang praktisi public relations adalah membuat kompleksitas tersebut menjadi lebih sederhana dengan memahami berbagai sudut pandang yang relevan, kemudian menyatukannya menjadi pesan yang sederhana dan mudah dipahami. Dengan memahami sudut pandang yang relevan, kita dapat memilih sudut pandang yang paling efektif untuk setiap audiens, sehingga pesan yang disampaikan tetap jelas, komprehensif, dan tepat sasaran, tanpa menjadi terlalu rumit.
Memperkuat narasi dengan keberagaman suara. Integrasi perspektif dari berbagai pemangku kepentingan dapat memperkuat narasi dengan meningkatkan akuntabilitas pesan. Seperti bagaimana Riordan menggunakan berbagai karakter untuk memperkaya ceritanya, public relations juga dapat menggunakan berbagai suara dan perspektif untuk memperkuat narasi perusahaan sehingga meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap pesan yang disampaikan.
Keahlian Rick Riordan dalam menggunakan berbagai sudut pandang memberikan nilai lebih pada kualitas narasi dan keterlibatan pembaca. Teknik ini tidak hanya memperkaya cerita tetapi juga menciptakan keterlibatan yang lebih mendalam dan dinamis dengan pembaca. Dalam dunia public relations dan komunikasi, pendekatan ini patut diterapkan untuk menciptakan pesan yang lebih inklusif, relevan, dan efektif.
Pengaruh Riordan dalam buku-buku young adult dan mitologi modern tidak dapat disangkal. Bagi pembaca baru yang ingin mengenal karya-karya Riordan, seri Percy Jackson & The Olympians dan The Heroes of Olympus adalah tempat yang baik untuk memulai. Selain itu, mencoba menulis cerita dari berbagai perspektif dapat menjadi latihan yang bermanfaat untuk melihat efeknya sendiri dalam menciptakan narasi yang lebih kaya dan dinamis.