Bayangkan kamu baru saja menyelesaikan pekerjaan setelah seharian yang panjang. Malam telah tiba, dan kamu tidak memiliki transportasi pribadi untuk kembali ke rumah. Di tengah keramaian jalanan, dua taksi melintas: satu berwarna biru cerah dan satu lagi berwarna putih. Tanpa pikir panjang, kebanyakan orang akan memilih taksi berwarna biru.
Inilah hasil pembangunan citra Bluebird di mata masyarakat Indonesia. Didirikan pada tahun 1965 hanya dengan dua unit taksi, Bluebird kemudian berkembang pesat hingga menjadi ikon transportasi terpercaya di Indonesia, identik dengan keamanan dan kenyamanan dalam perjalanan.
Meskipun kehadiran aplikasi ride-hailing seperti Gojek dan Grab sempat mengubah lanskap transportasi dengan menawarkan tarif yang lebih murah, citra Bluebird sebagai mitra terpercaya masyarakat tidak tergoyahkan. Seiring waktu, beberapa kasus kurang menyenangkan yang muncul di layanan ride-hailing membuat orang kembali mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan mereka. Di sinilah keunggulan Bluebird kembali bersinar: dengan rekam jejak yang minim masalah, Bluebird tetap menjadi pilihan utama bagi mereka yang mengutamakan perjalanan yang aman dan andal.
Lantas bagaimana Bluebird bisa mencapai titik ini? Mari kita simak hal-hal yang membuat Bluebird the go-to partner untuk transportasi umum di kota-kota besar.
Source: Bluebird.com
Go where the customers are
Bluebird menghadirkan pengalaman baru dalam transportasi perkotaan. Kini, masyarakat bisa menemukan armada Bluebird di berbagai pusat perbelanjaan, siap melayani pelanggan tanpa perlu memesan. Konsep ini berbeda dengan layanan transportasi online yang mengharuskan pelanggan menunggu kedatangan armada. Dengan Bluebird, armada yang menanti, bukan pelanggan yang menunggu.
Tak hanya di outlet perbelanjaan, taksi berwarna biru cerah ini seolah menjadi pemandangan sehari-hari di jalanan kota. Tampak seperti sedang memburu pelanggan, taksi Bluebird yang melintas memberikan solusi instan bagi pelanggan yang ingin bepergian namun belum memiliki rencana transportasi. Tak perlu repot mencari, cukup hadang taksi Bluebird yang melintas.
Di era digital yang serba cepat, pelanggan semakin menuntut layanan yang personal dan responsif. Pendekatan Bluebird tidak hanya relevan dengan kebutuhan pelanggan saat ini, tetapi juga menjadi contoh yang baik bagi perusahaan lain yang ingin tetap relevan di tengah persaingan yang semakin ketat. Dengan selalu mengutamakan pelanggan, Bluebird mendefinisikan ulang layanan transportasi di Indonesia dan membangun persepsi di benak masyarakat sebagai penyedia layanan transportasi yang selalu siap memenuhi kebutuhan pelanggan, kapan pun dan di mana pun.
Bagi para pelaku bisnis, terutama di bidang jasa, pendekatan Bluebird ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya adaptabilitas dan Customer-centric dalam membangun branding yang kuat.
Your people is your brand
Ketika pelanggan berpikir Bluebird, orang pertama yang muncul di benak mereka bukanlah CEO maupun tim komunikasinya, melainkan para pengemudi. Bluebird menyadari hal ini, maka mereka membuat proses rekrutmen yang cukup ketat dan detil untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pelanggannya.
Selain itu, Bluebird seringkali memberikan beragam pelatihan kepada pengemudinya agar mereka bisa mencerminkan prinsip-prinsip perusahaan, seperti profesionalisme, kejujuran, dan pelayanan prima. Mereka pun giat menggaet pihak ketiga untuk memberikan pelatihan yang menyeluruh bagi pengemudinya, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang membantu meningkatkan keterampilan komunikasi dan pelayanan prima.
Dengan memastikan pengemudinya memiliki kemampuan teknis berkendara yang handal serta keterampilan soft skills yang unggul, Bluebird berhasil menciptakan brand ambassador sejati di setiap perjalanannya. Setiap pengemudi tidak sekadar mengantarkan pelanggan dari satu titik ke titik lain, melainkan menjadi wakil resmi dari janji keamanan dan kenyamanan Bluebird.
Source: Bluebird Group
Constant innovation
Dalam menghadapi tantangan era digital dan kompetisi ketat dari layanan ride-hailing, Bluebird tidak berdiam diri. Perusahaan ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa dengan meluncurkan serangkaian inovasi yang mempertahankan relevansinya di pasar transportasi Indonesia.
Salah satu langkah strategis Bluebird adalah peluncuran aplikasi MyBlueBird, yang memungkinkan pelanggan memesan taksi secara digital. Meskipun datang belakangan dibandingkan Gojek dan Grab, aplikasi ini dirancang untuk mempertahankan keunggulan utama Bluebird: keamanan dan kenyamanan. Fitur-fitur seperti pelacakan perjalanan, pembayaran digital, dan sistem penilaian pengemudi membuktikan bahwa Bluebird mampu bersaing di era teknologi.
Salah satu inovasi menarik lainnya adalah kerjasama dengan produsen kendaraan listrik. Bluebird mulai mengintegrasikan kendaraan listrik seperti BYD dan Tesla ke dalam armadanya, menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dan kesiapan mengadopsi teknologi masa depan. Langkah ini tidak hanya memperkuat citra perusahaan sebagai penyedia transportasi modern, tetapi juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan lingkungan.
Source: Bluebird Group
A Consistent & Human-Centric Blue-riding brand
Bluebird menghadirkan kisah transformasi yang menginspirasi dalam dunia transportasi Indonesia. Dari sekadar taksi dengan dua unit kendaraan pada 1965, perusahaan ini telah berkembang menjadi ikon transportasi terpercaya yang berhasil bertahan di tengah disrupsi digital. Melalui pendekatan yang fokus pada keamanan, inovasi berkelanjutan, dan pelayanan prima, Bluebird membuktikan bahwa brand keluarga dapat tetap bersaing dan relevan di era digital. Mereka tidak sekadar bertahan, tetapi malah mengubah tantangan menjadi peluang, dengan terus menyesuaikan layanan sambil mempertahankan nilai inti mereka tentang kepercayaan dan kualitas.
Dalam dunia PR, perjalanan Bluebird memberikan pelajaran, di mana sebuah brand yang baik dibangun bukan dari iklan atau kampanye, melainkan dari interaksi yang konsisten dan memberikan value. Kunci keberhasilan terletak pada kemampuan mendengarkan pelanggan, beradaptasi dengan cepat, namun tetap menjaga nilai inti dari brand itu sendiri. Bluebird menunjukkan bahwa dalam lingkungan bisnis yang dinamis, keberhasilan tidak hanya datang dari teknologi canggih, melainkan dari komitmen untuk selalu memberikan nilai terbaik bagi pelanggan. Dengan strategi komunikasi yang fokus pada pengalaman masyarakat, perusahaan dapat tidak sekadar bertahan, tetapi berkembang dan relevan mengikuti zaman.