Dalam beberapa tahun terakhir, lari telah menjadi salah satu olahraga yang paling digemari di Indonesia. Aktivitas sederhana yang hanya membutuhkan sepasang sepatu ini telah berkembang menjadi tren yang melibatkan berbagai kalangan, mulai dari pemula, politisi, hingga pelari profesional.
Data dari Garmin juga menunjukkan kenaikan yang mengejutkan, dengan lebih dari 80 ribu orang di Indonesia tercatat aktif berlari pada Mei 2024—dua kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan 35 ribu orang! Lalu, apa yang membuat olahraga ini tiba-tiba begitu menarik perhatian banyak orang?
Sumber: Freepik
-
Mudah dan Terjangkau
Salah satu alasan utama mengapa lari menarik perhatian adalah kemudahan yang diberikan. Tidak memerlukan peralatan mahal atau lokasi khusus, lari dapat dilakukan hampir di mana saja, baik di jalan, taman, maupun stadion. Hal ini menjadikan lari sebagai olahraga yang mudah diakses dan terjangkau bagi semua orang, tanpa memandang usia atau tingkat kebugaran. Lari juga menawarkan fleksibilitas waktu, sehingga orang bisa berlari kapan saja sesuai jadwal mereka.
Sumber: Freepik
-
Kesadaran Gaya Hidup Sehat
Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya gaya hidup sehat terus meningkat. Seiring dengan banyaknya informasi tentang manfaat olahraga, lari telah menjadi pilihan yang ideal bagi banyak orang. Selain efektif untuk menjaga kebugaran tubuh, olahraga lari juga terbukti memiliki dampak positif bagi kesehatan mental, seperti meredakan stres dan memperbaiki suasana hati. Tren ini semakin populer karena semakin banyak orang yang menyadari bahwa lari tidak hanya bermanfaat untuk fisik, tetapi juga untuk kesejahteraan psikologis mereka.
Dukungan ini juga datang dari berbagai penelitian, seperti studi dari British Journal of Sports Medicine yang melibatkan lebih dari 200.000 pelari. Studi tersebut menunjukkan bahwa pelari yang rutin berlari memiliki penurunan risiko kematian sebesar 25-30%, termasuk dari penyakit jantung dan kanker. Selain itu, mereka juga dapat menjaga kemampuan fisik mereka tetap prima seiring bertambahnya usia, bahkan setelah lebih dari 20 tahun berlari.
Sumber: IDN Times
-
Simbol Sosial dan FOMO (Fear of Missing Out)
Media sosial juga berperan penting dalam mendorong popularitas lari. Foto-foto pelari yang mengunggah pencapaian mereka, seperti medali dari event lari atau pemandangan indah saat berlari di lokasi wisata, tidak hanya memotivasi orang untuk ikut serta, tetapi juga memperkuat rasa FOMO (Fear of Missing Out). Di era media sosial, FOMO semakin menjadi faktor yang mendorong minat masyarakat untuk berlari dan mengikuti berbagai event lari.
Event-event besar seperti Maybank Marathon Bali, Jakarta Running Festival, Pocari Sweat Run, dan Bromo Marathon kini menjadi ajang bergengsi yang menarik perhatian para pelari. Bahkan, untuk mendapatkan slot di event-event ini, peserta harus bersaing ketat dengan ribuan pelari lainnya! Kesuksesan dalam meraih slot di event ternama ini sering kali menjadi simbol gengsi dan pencapaian pribadi di kalangan komunitas pelari.
Sumber: Freepik
-
Komunitas yang semakin berkembang dan solid
Selain faktor individu, komunitas juga memainkan peran besar dalam popularitas lari. Di Indonesia, komunitas pelari berkembang pesat, baik di kota-kota besar maupun daerah lainnya. Komunitas ini bukan hanya tempat untuk berlari bersama, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi pengalaman, motivasi, dan tips latihan.
Beberapa komunitas yang telah menjadi tempat berkumpulnya para pelari di Indonesia antara lain IndoRunners, Senayan Runners, One Eighty Run, dan CEO Runners. Komunitas-komunitas ini menyediakan ruang bagi anggota untuk berlatih bersama secara rutin, berbagi tips, serta saling memberi dukungan emosional. Aktivitas mereka sering kali tidak terbatas hanya pada latihan lari, tetapi juga termasuk kegiatan sosial dan pelatihan lainnya yang semakin mempererat rasa kebersamaan.
Dengan adanya teman selevel yang memiliki tujuan dan minat yang sama, banyak orang merasa lebih termotivasi untuk tetap konsisten berlari. Tidak jarang juga, anggota komunitas ini menginspirasi satu sama lain untuk berpartisipasi dalam event-event besar, sehingga memperkuat semangat kebersamaan dan kompetisi sehat di antara mereka.
Sumber: run.alfamart.co.id
-
Ruang bagi individu dan brand untuk engage komunitasnya.
Tren lari telah menciptakan ekosistem unik yang memungkinkan individu dan brand untuk saling terhubung, berinteraksi, dan membangun komunitas yang bersama. Dari sektor perbankan hingga consumer goods, beberapa perusahaan dengan cerdik memanfaatkan momentum ini sebagai peluang engagement.
Alfamart, misalnya, telah menunjukkan kemampuannya dalam menggarap tren ini melalui Alfamart Run yang digelar pertama kali pada 2022. Dengan rute 10 kilometer yang melewati kawasan strategis Jakarta, Alfamart berhasil menciptakan pengalaman unik yang menggabungkan olahraga dan branding. Peserta dapat mencoba kemudahan pendaftaran lewat aplikasi, mendapatkan voucher belanja, dan hadiah menarik. Situasi ini dapat memperkuat hubungan antara merek dan komunitas pelari.
Dalam dunia perbankan, Maybank Marathon Bali telah menjadi benchmark tersendiri dalam strategi brand engagement. Event internasional yang digelar setiap tahun ini tidak hanya menawarkan pengalaman lari dengan pemandangan spektakuler di Pulau Bali, tetapi juga menghadirkan konsep travel running. Peserta dapat memilih berbagai kategori jarak, mulai dari 5K hingga full marathon, dengan fitur-fitur unik seperti virtual run dan penghargaan khusus untuk pelari yang berhasil menyelesaikan tantangan. Maybank berhasil menciptakan narasi yang kuat tentang pencapaian, kesehatan, dan semangat berkelanjutan.
Fenomena yang tercipta ini membuktikan bahwa olahraga lari telah berkembang menjadi lebih dari sekadar aktivitas fisik. Kini, lari menjadi wadah sosial yang efektif untuk menghubungkan berbagai lapisan masyarakat dengan individu maupun brand dari beragam latar belakang.
Tren lari yang semakin berkembang di Indonesia bukan hanya sekadar fenomena musiman, tetapi mencerminkan perubahan pola hidup masyarakat yang semakin peduli akan kesehatan, senang bersosialisasi, dan ingin menunjukkan eksistensi dalam komunitas. Dari kemudahan aksesnya hingga manfaat kesehatan yang luar biasa, lari menawarkan lebih dari sekadar olahraga. Lari menjadi sarana untuk mengatasi stres, menjalin hubungan sosial, dan membangun rasa pencapaian pribadi. Dengan semakin banyaknya event lari, komunitas yang solid, dan dukungan media sosial, lari dipastikan akan terus menjadi olahraga yang populer dan memberikan dampak positif bagi banyak orang di Indonesia, serta menjadi bagian penting dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan.