• Home
  • Current: Stories

Ethical Decision Making in Public Relations

06 Aug 2014 | STORIES | 0 Comment
Title News

Halo Pembaca…

Baru-baru ini saya menghadiri kuliah yang membahas masalah Ethics and Corporate Culture. Nah, saya ingin berbagi cerita mengenai hubungan antaraEthics dan Public Relations. Berbicara mengenai Corporate Ethics berarti berbicara tentang nilai-nilai yang dimiliki perusahaan. Corporate Ethics berfungsi untuk memastikan nilai-nilai perusahaan tercermin dan dapat dipahami oleh publiknya.

Sebagai cermin perusahaan, Etika Perusahaan menjadi satu hal penting yang harus dipahami oleh pelaku PR. Etika Perusahaan merupakan panduan dan landasan bagi PR agar dapat mengkomunikasikan nilai-nilai perusahaan secara efektif dan tepat sasaran.

Etika sendiri memiliki pengaruh besar terhadap pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan menjadi hal yang penting karena banyak pemasalahan maupun krisis muncul dari kesalahan dalam pengambilan keputusan karena dampaknya terhadap masa depan dan sifatnya yang tidak bisa dirubah (irreversible).

Di sinilah terdapat hubungan erat antara Ethics dan Public Relations. Sebagai pihak yang mewakili perusahaan, PR menentukan dan memutuskan kapan, di mana dan bagaimana suatu tindakan komunikasi dilakukan. Untuk itu, PR harus benar-benar memastikan bahwa keputusan yang diambil sejalan dengen etika dan nilai-nilai yang dianut perusahaan.

Ethic

Untuk memastikan keputusan yang diambil tidak melenceng dari Etika Perusahaan, berikut beberapa catatan yang harus diperhatikan oleh pelaku PR sebelum pengambilan keputusan:

  1. Apakah kita sudah memiliki informasi lengkap?

Pengambilan keputusan bukan hal sederhana. Maka, sebelum mengambil keputusan, seorang pelaku PR harus memastikan telah mengumpulkan informasi yang lengkap sebagai dasar pengambilan keputusan.

 

  1. Keputusan dibuat berdasarkan pertimbangan rasional, bukan emosional!

Salah satu penyebab sebuah keputusan menjadi kurang tepat adalah ketika pertimbangan rasional dikesampingkan oleh emosi. Pemikiran emosional yang negative, seperti rasa takut dan marah, dapat menimbulkan keragu-raguan dalam membuat keputusan. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan berkonsultasi dengan pihak yang kita anggap dapat memberikan pandangan netral dan rasional.

 

  1. Apakah kita memiliki pilihan lain? Sudahkah kita mempertimbangkan seluruh alternatif?

Terkadang, karena situasi menuntut keputusan dibuat dengan cepat, kita lupa untuk mencoba mempertimbangkan pilihan lain. Seorang PR tidak bisa menggunakan alasan “hanya ini pilihan yang kita punya”. Seorang PR harus memiliki sudut pandang luas dan melihat altenatif pilihan yang dapat mendukung tujuan perusahaan namun tetap sejalan dengan Etika Perusahaan.

 

  1. Pertimbangkan dampak keputusan terhadap seluruh pihak yang terlibat.

PR berfungsi untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengetahui dan memahami kondisi perusahaan. Untuk itu, dampak dari sebuah keputusan bagi seluruh pihak harus menjadi pertimbangan utama sebelum mengambil keputusan. Pelaku PR harus memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak akan memberikan dampak negatif terhadap pihak lain, seperti masyarakat atau lingkungan.

 

Hal utama yang menjadi tugas seorang pelaku PR adalah menjaga reputasi perusahaan. Memahami Etika Perusahaan akan membantu pelaku PR dalam bersikap dan membuat keputusan yang dapat menciptakan reputasi yang baik.

See you in the next blog…

Cheers…

Written by: Praxis
Comments
Leave your comment