• Home
  • Current: Stories

Cara Asah Critical Thinking à la Praktisi PR

08 Feb 2021 | STORIES | 0 Comment
Title News

Sumber foto: Pexel.com

Setiap hari kita dihujani dengan berbagai pilihan dan permasalahan yang perlu dipecahkan, dari memutuskan hal kecil hingga hal yang berdampak besar terhadap kehidupan kita. Sehingga, tidaklah mudah bagi kita untuk membuat pilihan yang akurat setiap saat. Akan tetapi, ada cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kans dalam membuat keputusan yang tepat. Salah satu cara paling efektif adalah dengan mengasah kemampuan critical thinking.

Critical thinking atau berpikir kritis merupakan cara seseorang mengevaluasi pertanyaan atau pilihan yang dihadapi sehingga orang tersebut dapat menganalisis situasi untuk memutuskan solusi terbaik. Dalam konteks ini, praktisi PR memiliki cara tersendiri untuk menghadapi berbagai situasi dalam pekerjaan. Bagaimana praktisi PR mengasah kemampuan critical thinking mereka? Simak lima langkah mudah meningkatkan kemampuan critical thinking menurut Samantha Agoos yang dilakukan dalam keseharian para praktisi PR berikut ini!

1. Merumuskan permasalahan 

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memahami apa yang kita cari. Misalnya saat praktisi PR yang bekerja di agensi membuat plan untuk klien. Untuk memutuskan strategi yang tepat, seringkali praktisi PR dibayangi dengan beberapa faktor: mendapatkan banyak coverage atau fokus pada jenis coverage yang didapatkan.

Untuk menentukan kegiatan PR yang tepat, praktisi PR perlu menelaah situasi atau kebutuhan klien berdasarkan tujuan yang betul-betul ingin dicapai: memperkenalkan produk baru, menginformasikan update terkini, atau mendekatkan diri dengan rekan jurnalis. Hal tersebut akan membantu praktisi PR secara kritis menentukan strategi yang sesuai dengan tujuan tersebut. Pahami lebih dalam dengan melihat artikel saya sebelumnya yang membahas quantity vs quality!

2. Mengumpulkan informasi

Dengan adanya beragam informasi yang tersedia, saatnya praktisi PR mengevaluasi dan menggunakan informasi yang relevan. Untuk melakukannya, seperti yang disampaikan di poin pertama, memahami tujuan yang ingin dicapai menjadi kunci utama. Jika tujuan utamanya adalah memperkenalkan produk baru, maka akan lebih mudah bagi praktisi PR untuk memilah informasi dan hanya fokus pada apa yang ingin disampaikan ke publik.

Untuk membuat strategi peluncuran produk yang tepat, praktisi PR perlu membaca banyak referensi sehingga dapat mengetahui tren industri di mana klien beroperasi. Mengingat menambah ilmu dan pengetahuan tentang suatu industri bukanlah hal yang dapat dikuasai dengan sistem kebut semalam, penting bagi praktisi PR untuk senantiasa stay hungry dan up to date, terlepas dari ada atau tidaknya proyek mendatang. Sehingga, praktisi PR selalu siap menjawab kebutuhan klien.

3. Mengaplikasikan informasi

Setelah mengumpulkan informasi, langkah selanjutnya adalah mengaplikasikannya dengan cara menanyakan critical question. Ketika mengadakan peluncuran produk, seyogyanya praktisi PR mengantisipasi keinginan publik: informasi yang ingin ketahui, pertanyaan yang diutarakan jurnalis, maupun bagaimana kehadiran produk tersebut dapat menghadirkan solusi bagi masyarakat. 

Misalnya, saat klien akan meluncurkan produk kosmetik bagi kawula muda. Pastikan praktisi PR mengetahui cara untuk menyampaikan key message yang sesuai dengan target audience: berkomunikasi menggunakan “bahasa mereka” dan mengerti apa yang mereka inginkan. Selain itu, kemampuan mengaplikasikan informasi juga dibutuhkan dalam menjawab critical question lainnya seperti seputar isu terkini, lisensi, bahkan pertanyaan yang membandingkan klien dengan kompetitor.

Berbicara soal key message, perlu diingat bahwa praktisi PR yang bekerja di agensi tidak hanya tidak hanya hadir untuk memenuhi permintaan klien, tetapi juga memberikan konsultasi. Beberapa klien acap kali memaksakan perspektif mereka yang lebih berat ke marketing dibanding PR. Apabila hal tersebut terjadi, praktisi PR seyogyanya mengedukasi klien bahwa media hadir demi kepentingan publik sehingga klien perlu menempatkan diri di posisi pembaca. Jadi bukan semata-mata menekankan pada key message, tetapi juga memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca.

4. Mempertimbangkan implikasi

Dalam memberikan suatu informasi, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah cara menyampaikannya, di mana implikasi atau dampak yang dapat ditimbulkan perlu diperhatikan matang-matang. Praktisi PR memiliki peranan penting dalam membantu narasumber menyampaikan informasi yang akurat dengan cara yang tepat pula. 

Hal tersebut terlihat dari bagaimana praktisi PR mampu membantu target audience memahami pesan yang ingin disampaikan dengan mudah, dan informasi yang diberikan tidak dapat disalahartikan, terutama yang berhubungan dengan kompetitor. Pada akhirnya, hal yang paling penting adalah memikirkan bagaimana pemberitaan yang muncul sesuai dengan tujuan utama yang ingin dicapai, yaitu pembahasan positif seputar peluncuran produk.

5. Menggali opini

Kata orang, malu bertanya sesat di jalan. Tatkala membuat plan, banyak bertanya atau meminta insights tentu menjadi hal yang amat dianjurkan. Banyak berhubungan dengan berbagai pihak membuat praktisi PR memiliki cheat key saat hendak mencari tahu lebih dalam tentang topik atau industri tertentu. Bisa tebak?

Yup, jawabannya adalah bertanya kepada rekan jurnalis dan KOL. Sebagai pihak yang ahli di bidangnya dan berhubungan langsung dengan masyarakat, rekan jurnalis dan KOL adalah narasumber yang sangat penting dan terpercaya bagi praktisi PR untuk mengetahui lebih lanjut tentang tren dan ekspektasi masyarakat. Dengan berbekal insights dari rekan jurnalis dan KOL, praktisi PR mampu menyiapkan strategi komunikasi berdasarkan data yang lebih menyeluruh.

Lima langkah yang telah dibahas di atas merupakan cara praktisi PR melatih critical thinking dalam menentukan strategi komunikasi. Tidak hanya dalam konteks PR, lima langkah ini juga dapat diaplikasikan untuk memecahkan berbagai persoalan atau menentukan pilihan yang muncul di kehidupan sehari-hari. Meski tak dapat seluruhnya menghilangkan kesulitan saat mengambil keputusan, berlatih akan membuat kita menjadi lebih baik. Yuk terapkan!

Anggelin loves adding her own twist to her writing.
Comments
Leave your comment