• Home
  • Current: Stories

Tak Hanya Bicara di Depan Publik, Ini 4 Skills yang Harus Dimiliki PR Profesional

09 Mar 2021 | STORIES | 0 Comment
Title News

Sumber: Unsplash milik  Brooke Lark

--

Menjadi seorang praktisi PR tidaklah semudah kedengarannya. Profesi yang menjembatani perusahaan, organisasi, atau brand dengan publiknya ini, memerlukan berbagai macam kemampuan (skill) untuk bisa menjadi sukses. Belum lagi, profesi PR semakin lama semakin berkembang dan cukup banyak peminatnya yang membuat persaingan menjadi lebih ketat. 

Dalam menjalankan tugasnya, seorang praktisi PR perlu menguasai beragam kemampuan dasar. Umumnya, kemampuan dasar ini dapat digunakan kepada siapa saja yang menjadi target audiencenya dan bagaimana pun masalahnya. Apa sajakah itu? Berikut beberapa skill yang patut dimiliki seorang PR profesional untuk menjadi sukses.

 

  1. Bercerita (storytelling)

Pekerjaan PR adalah mengomunikasikan pesan perusahaan kepada target audience baik secara tertulis dan lisan. Sehingga seorang PR dituntut untuk bisa menulis artikel dan berbicara. Namun, menulis dan berbicara saja tidak cukup. Ada hal penting lain yang diperlukan seorang PR, yaitu kemampuan storytelling.

Kemampuan storrytelling adalah seni menggunakan kata-kata untuk menyampaikan pesan, yang dapat membuat penerima pesan bisa berimajinasi. Sebuah cerita yang menarik sangat efektif untuk menyampaikan pesan kepada target audience. Pesan tersebut juga dapat diterima secara logika dan emosional pembaca dan/atau pendengarnya.

“Storytelling merupakan kemampuan yang wajib dimiliki praktisi PR maupun komunikasi secara umum. Produk dan jasa bersifat flat, salah satu cara untuk memberikan perbedaan, kedalaman, dan rasa/arti pada produk atau jasa tersebut adalah dengan memberikan cerita yang menarik. Seperti kata pepatah, ‘people buy your stories, before they buy your products,’” jelas Konsultan Praxis, Irene Subrata.

 

  1. Melakukan Riset

Menjadi praktisi PR haruslah berpengetahuan luas dan benar-benar memahami perusahaan atau brand. Ketika seorang PR benar-benar memahami latar belakang masalah perusahaan, maka ia akan bisa membuat komunikasi yang strategis dan pesannya mudah dipahami oleh target audience. Untuk bisa mengerti tentang perusahaan dan merancang komunikasi strategis, seorang PR harus bisa melakukan riset.

Hal serupa juga diungkapkan Public Relation of Likee, Huang Haimei. Menurutnya, melakukan riset merupakan salah satu kemampuan dasar seorang PR dalam meniti karirnya. “Riset membantu seorang PR dalam menentukan target audience, pesan yang tepat, dan media komunikasinya. Bahkan ketika menulis sebuah siaran pers, seorang PR perlu mengumpulkan fakta dan data untuk mendukung pernyatannya,” jelasnya.

Di masa teknologi digital seperti saat ini, riset semakin dimudahkan. PR bisa melakukan riset dengan mencarinya pada laman pencarian. Sesekali PR juga perlu mengadakan risetnya sendiri. 

 

  1. Berpikir Kreatif dan Kritis

Pekerjaan seorang PR sangatlah dinamis. Pada pratiknya, brand akan menemukan berbagai macam permasalahan dan kasus yang memberukan peluang kepada seorang PR untuk menjadi kreatif dan kritis. PR profesional dituntut untuk bisa selalu memberikan ide-ide baru dan kemampuan menyelesaikan masalah. 

Kreativitas seorang PR diperlukan dalam menciptakan langkah strategis untuk mendekati target audiencenya. Tak bisa dipungkiri, sebagian besar publik pun akan semakin pintar dengan perkembangan teknologi informasi sehingga mereka akan lebih teliti untuk menerima pesan. 

Sedangkan pemikiran yang kritis sangat diperlukan ketika perusahaan mengalami krisis dan memerlukan tindakan yange cepat dan tepat untuk menanganinya. PR yang gegabah dalam menghadapi masalah, akan membuat perusahaannya semakin jatuh dalam citra yang negatif. Pemkiran kritis juga diperlukan dalam mengevalusasi sebuah kegiatan komunikasi perusahaan agar bisa menghasilkan cara komunikasi yang lebih baik lagi.

 

  1. Komunikasi Antar Pribadi

Salah satu keuntungan bekerja menjadi seorang PR adalah kesempatan untuk bertemu dan terkoneksi dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan profesi. Ini adalah kesempatan PR untuk bisa membangun koneksi dan nantinya bisa menunjang karir untuk menjadi lebih profesional. Koneksi juga membantu kita dalam meng-upgrade diri secara pemikiran, pengetahuan, dan tingkah laku.

Namun, kamu tidak bisa mendapatkan itu kalau kamu tidak mempunyak kemampuan komunikasi antar pribadi. Tidak hanya sekedar bercakap atau menyampaikan pesan. Namun, kamu paham dengan cara bernegosiasi, bermediasi, berdiskusi, dan membangun hubungan itu sendiri.

 

Meski masih banyak kemampuan dasar seorang PR untuk menjadi sukses. Namun, empat poin penting di atas masih bisa dapat diterapkan di mana saja dan kapan saja. Kamu memerlukan kemampuan tersebut baik saaat kamu menjadi PR profesional di perusahaan atau agensi, persuahaan swasta atau pun pemerintah. Teruslah berlatih dan asah kemampuan kamu!

 

Comments
Leave your comment