• Home
  • Current: Stories

5 Cara Gunakan Google Trends Dalam Pembuatan Konten

05 May 2021 | STORIES | 0 Comment
Title News

Photo by Christian Wiediger on Unsplash

Pernah nggak kamu sudah membuat konten yang menarik tapi jumlah traffic tidak kunjung naik? Hal ini mungkin saja terjadi karena kamu salah memasukan keyword atau topik. Saat hal ini terjadi, kamu bisa gunakan salah satu fitur Google yaitu Google Trends. 

Google Trends adalah tools yang disediakan oleh Google untuk mencari topik atau keyword yang sedang hangat dibicarakan atau sering dipakai oleh pengguna. Tidak hanya untuk melihat tren, Google Trends kerap dipakai oleh marketer dan bisnis dalam hal pembuatan konten, agar konten yang mereka sediakan selalu relevan. Ada banyak fitur yang dapat kamu temui di Google Trends. Berikut adalah beberapa cara menggunakan Google Trends yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan konten.

Pencarian kata kunci (keyword searches

Salah satu fitur yang sering dipakai pada Google Trends adalah pencarian kata kunci. Saat pertama kali membuka Google Trends, kamu dapat langsung mengetik kata kunci yang diinginkan. Kata kunci yang dimasukan pun bisa lebih dari satu karena salah satu fungsi dari fitur ini adalah membandingkan kata kunci mana yang paling banyak dicari pengguna atau yang mana yang sedang naik daun.

Pencarian kata kunci juga tidak hanya terbatas dari web Google saja, melainkan bisa dari kanal berita (news searches), fitur belanja (website shopping), dan YouTube. Dengan demikian, hasilnya yang dihasilkan akan sangat spesifik dan akan mempermudah pembuatan konten di platform yang berbeda. Jika ingin fokus untuk pembuatan konten di YouTube, pencarian kata kunci dapat dilakukan terbatas di YouTube saja. Sangat mudah, bukan?

Mencari topik relevan 

Setelah kamu memasukan kata kunci di kolom search untuk mengetahui seberapa banyak orang yang mencari kata kunci tersebut, kamu bisa scroll down ke bawah dan akan menemukan “Related Queries”. Fitur tersebut dapat membantumu mencari kata kunci apa yang berhubungan dengan kata kunci yang kamu cari. Nah, kamu dapat menggunakan kata kunci di “Related Queries” tersebut sebagai tambahan SEO untuk kontenmu. Selain itu, karena kata kunci pada fitur itu sangat targeted, pembuatan kontenmu akan sangat relevan untuk para pembaca atau konsumenmu.

Pada “Related Queries” juga terdapat yang namanya Rising dan Top. Rising searches adalah kata kunci yang memiliki pertumbuhan angka dalam pencarian yang signifikan di periode waktu tertentu. Di kolom ini, kamu akan menemukan angka persenan di sebelah kata kunci. Jika, ada angka 50%, berarti dalam kurun waktu tertentu, pencarian pada kata kunci tersebut naik sebanyak 50%. Top searches adalah kata kunci yang paling sering dicari bersamaan dengan kata kunci yang kamu masukan di dalam sesi pencarian yang sama. 

Dapatkan insights dari tren di durasi tertentu

Saat kamu memasukan kata kunci di Google Trends, kamu dapat menentukan kurun waktu yang kamu inginkan. Pada kurun waktu tersebutlah kamu dapat mengetahui apakah kata kunci tersebut masih relevan dipakai saat ini atau tidak. Disini kamu akan menemukan yang namanya Upward dan Downward Trend. 

Jika kamu ingin membuat konten tentang online banking dan grafik pada online banking bergerak ke atas, artinya kata kunci tersebut masih bertumbuh dan relevan. Sedangkan, jika mengalami downward yang cukup signifikan, sepertinya kamu harus mencari kata kunci yang lain. Mengacu pada poin nomor dua, kamu dapat mencari kata kunci yang masih berhubungan dan relevan dengan kata kuncimu di Related Queries, ya!

Temukan yang sedang tren saat ini

Fitur lain yang akan sangat berguna saat membuat konten dari Google Trends adalah Daily Search Trends dan Realtime Search Trends. Pada Daily Search Trends, kamu akan menemukan kata kunci yang paling banyak dicari di hari tersebut dan akhirnya menjadi trending. Selain itu, di setiap kata kunci, kamu dapat melihat artikel-artikel sejenis yang menampilkan kata kunci tersebut. Contohnya, pada hari itu yang terlihat pada gambar, sepak bola sedang trending di nomor 1 sampai 3, momentum tersebut dapat kamu manfaatkan untuk menulis hal serupa, seperti artikel tentang pemainnya, tim sepak bola yang sedang dibicarakan, dan lain-lain. Dengan begitu, pembuatan konten sehari-sehari dapat menjadi lebih mudah dan pembaca akan merasa konten-kontenmu selalu up-to-date!

Sedangkan untuk Realtime Search Trends, kamu akan menemukan kata kunci yang paling banyak dicari di saat itu juga dan di-update secara real-time. Namun, fitur tersebut masih belum tersedia untuk Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Rencanakan konten dengan kilas balik ke tren tahun lalu

Salah satu fitur yang paling banyak ditunggu di awal tahun adalah Year in XXXX. XXXX diisi oleh tahun sebelumnya, contohnya yang sekarang sedang ada di Google Trends adalah Year in 2020. Fitur ini menampilkan seluruh kata kunci dari berbagai industri yang paling banyak dicari sepanjang tahun 2020. Kata kunci seperti Covid-19, tanaman, dan sepeda, merupakan kata kunci yang paling banyak dicari di Indonesia. 

Biasanya, para pembuat konten akan menggunakan fitur ini untuk memprediksi konten apa yang akan trending di tahun berikutnya. Apakah kata kunci tertentu masih relevan untuk dipakai atau harus mencari kata kunci lain yang mungkin akan banyak dicari tahun depan? 

Pada akhirnya, Google Trends terbukti sangat membantu brand, marketer, dan content creator dalam membuat konten-konten relevan untuk audiencenya. Dengan menggunakan kata kunci yang menarik menurut Google Trends, diharapkan kontennya dapat masuk ke halaman pertama Google dan trafficnya akan bertambah. 

Masih banyak fitur-fitur Google lain, selain Google Trends yang mungkin akan membantumu dalam membuat konten yang lebih baik, seperti Google Adwords, Google Adsense, dan lain-lain. Kamu juga dapat menggunakan tools lain, seperti HubSpot, HootSuite, ataupun UberSuggest untuk pembuatan dan penjadwalan konten yang maksimal. Punya tips lain dalam hal pembuatan konten agar lebih menarik? Yuk, komen di bawah!

 

A person who works with words.
Comments
Leave your comment