Tahun 2022 sudah datang dan saat ini, kita kembali diperhadapkan dengan situasi yang cukup menguntungkan di Indonesia. Menurut Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartanto, tahun 2022 akan menjadi tahun akselerasi ekonomi, di mana tren pertumbuhan dan perkembangan berbagai industri menuju ke arah yang baik, termasuk industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Walau memang belum bisa pulih seutuhnya, namun setidaknya berkaca dari tahun 2021 yang lalu, industri pariwisata dan ekonomi kreatif mulai bergairah kembali dengan jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah wisata kembali meningkat . Kita bisa melihat dari melonjak tingginya jumlah wisatawan di Bali yang mencapai 22.000 orang per hari menjelang liburan natal dan tahun baru kemarin.
Hal ini, tentu mendorong kita untuk mengikuti tren ini. Mungkin ada yang sedang mempertimbangkan, ada yang meragukan, namun pasti tidak sedikit juga yang telah merencanakan dengan matang untuk bepergian ke daerah wisata bersama dengan orang-orang tercinta, baik itu keluarga, sahabat, pasangan, ataupun bepergian sendirian. Kebutuhan berlibur semakin dirasa penting dan mungkin ada baiknya kita perlu juga tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menaati protokol kesehatan demi terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi menjaga keamanan dan keselamatan baik diri kita, orang yang bersama dengan kita, dan pihak yang memfasilitasi kebutuhan berlibur kita, seperti:
- Selalu membawa tisu antibakteri, hand sanitizer, dan juga alat kebersihan lainnya.
- Disiplin menggunakan masker dan membawa masker cadangan, apalagi jika kita berencana untuk bepergian ke berbagai tempat dalam 1 hari.
- Senantiasa mengusahakan pembayaran cashless untuk menghindari kontak fisik.
- Jika kita akan menggunakan transportasi umum, selalu mematuhi aturan yang diberikan, seperti berbicara seperlunya dalam kendaraan, memeriksa diri sebelum bepergian dengan menggunakan antigen/PCR, dan lainnya.
- Jika kita akan menggunakan kendaraan pribadi, perlu diingat untuk mengikuti protokol anjuran pemerintah sesuai dengan PPKM level 1,2, atau 3.
- Mencari tempat makan/wisata yang menerapkan standar protokol kesehatan secara ketat.
- Penting untuk juga mencari akomodasi yang sudah memiliki standarisasi seperti sertifikat CHSE yang menekan pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
- Hindari untuk membawa anak-anak/lansia, kecuali jika memang sudah divaksin.
- Bagi yang akan bepergian ke luar negeri, ada baiknya mengikuti aturan pemerintah negara tersebut untuk melakukan karantina, dan ketika akan pulang ke Indonesia, melakukan karantina wajib selama tujuh hari
- Jika memungkinkan untuk melakukan vaksinasi sebelum bepergian, segera dilakukan.
Tidak ada yang salah dengan bersikap sedikit lebih waspada dan mawas diri supaya kita bisa menikmati liburan yang aman dan nyaman. Walaupun memang kelihatannya sedikit rumit dan sulit, perlu diingat bahwa berlibur di saat low season seperti saat ini, sebetulnya amat memudahkan kita. Selain harga tiket transportasi/penginapan yang lebih terjangkau, kita pun juga mudah untuk memilih tempat makan/wisata dengan sedikitnya jumlah pengunjung tempat makan/wisata di masa low season tersebut. Hal-hal tersebut tentu tidak bisa kita dapatkan ketika kita memilih berlibur di masa high season, seperti libur natal dan tahun baru (nataru).
Dengan berlibur di masa ‘low season’ ini, lebih mudah juga bagi kita untuk menerapkan protokol kesehatan yang ada, sehingga momen liburan dapat berjalan dengan baik dan juga menyenangkan.
Jadi, tunggu apa lagi? Saatnya menelusuri penawaran menarik yang ada di platform tiket.com dan RedDoorz!