Apakah kamu pernah merasa mengatakan sesuatu dengan santai namun orang terdekatmu mengira kamu sedang marah atau biasa disebutnya ‘ngegas’? Atau terjadi salah paham dengan temanmu karena suatu pertanyaan yang kamu kira tuduhan? Nah, jika itu sering terjadi, mungkin kamu belum pandai mengatur nada bicaramu.
Dalam komunikasi sehari-hari, kata-kata yang kita ucapkan hanyalah salah satu komponen dari pesan yang ingin kita sampaikan. Ada elemen lain yang tidak kalah penting, yaitu nada bicara. Tanpa kita sadari, nada bicara dapat mempengaruhi cara orang lain memahami pesan kita. Sebagai seseorang yang bekerja di industri public relations dan sering berkomunikasi dengan berbagai macam stakeholder, baik itu klien, jurnalis, rekan kerja, atau ketika harus berbicara dan presentasi di depan banyak orang, kemampuan mengatur nada bicara adalah keterampilan yang sangat penting. Mengatur nada bicara dengan baik tidak hanya membuat kita lebih efektif dalam berkomunikasi, tetapi juga membantu membangun hubungan yang lebih harmonis dengan orang di sekitar kita.
Jadi, bagaimana cara mengatur nada bicara dengan baik? Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan.
- Ekspresikan Emosi melalui Nada Bicara
Setiap kata yang kita ucapkan mengandung emosi tertentu. Ketika kita berbicara dengan nada yang tepat, kita dapat menyampaikan emosi tersebut dengan lebih jelas. Sebagai public relations consultant, seringkali kami harus bisa mengartikan dan memahami nada bicara ketika sedang berdiskusi dengan klien. Misalnya, dalam situasi krisis, nada bicara yang tenang dan meyakinkan dapat menenangkan klien dan membangun kepercayaan. Cobalah untuk selalu sadar akan perasaan yang ingin kamu sampaikan. Apakah kamu sedang marah, sedih, senang, atau netral? Pastikan nada bicaramu sesuai dengan emosi tersebut, ya.
- Kendalikan Volume Suara
Volume suara juga memainkan peran penting dalam komunikasi. Berbicara terlalu keras bisa dianggap agresif atau tidak sopan, sementara berbicara terlalu pelan bisa membuat orang lain sulit menangkap pesanmu. Sama seperti volume bicara yang kita gunakan ketika sedang bercanda dengan teman-teman kantor, tentunya tidak bisa kita gunakan ketika sedang berbicara dengan klien. Hal ini akan membantu menjaga suasana profesional dan nyaman. Cobalah untuk menemukan volume suara yang nyaman bagi lawan bicara, dan sesuaikan sesuai dengan situasi.
- Gunakan Intonasi yang Tepat dan Perhatikan Kecepatan Bicara
Intonasi adalah variasi nada dalam berbicara yang dapat mengubah arti kata atau kalimat. Dengan intonasi yang tepat, kamu bisa membuat percakapan lebih menarik dan jelas. Misalnya, naikkan intonasi di akhir kalimat untuk menunjukkan pertanyaan, atau turunkan intonasi untuk menyampaikan pernyataan tegas. Selain itu, kecepatan bicara juga mempengaruhi bagaimana pesan diterima. Berbicara terlalu cepat dapat membuat orang lain kesulitan memahami pesanmu, sementara berbicara terlalu lambat bisa membuat orang bosan. Temukan ritme bicara yang alami dan nyaman, dan pastikan lawan bicara dapat mengikuti alur pembicaraanmu. Sebagai konsultan public relations, kami seringkali harus melakukan presentasi di depan klien. Baik intonasi maupun kecepatan bicara dapat menjadi pendorong untuk memastikan bahwa apa yang kita presentasikan tertangkap dan dapat dimengerti oleh klien.
- Kenali Konteks dan Audiens
Nada bicara yang sesuai bisa berbeda tergantung pada konteks dan audiens. Berbicara dengan teman dekat tentu berbeda dengan berbicara di depan atasan atau publik. Kenali siapa yang menjadi lawan bicara dan sesuaikan nada bicaramu agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Sebagai konsultan Public Relations, saat melakukan briefing dengan tim internal, nada bicara bisa lebih santai dan kolaboratif. Namun, saat melakukan presentasi kepada jurnalis atau pemangku kepentingan, nada bicara harus lebih formal dan profesional.
Mengatur nada bicara adalah keterampilan penting yang bisa membuat komunikasi lebih efektif dan menyenangkan. Dan yang patut untuk di ingat, komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun hubungan yang harmonis dan produktif.
Jadi, sudahkah kamu mengatur nada bicaramu dengan baik hari ini?